Belum Genap Setahun, Ninja Theory Berhenti Dukung Bleeding Edge

Ketika pertama kali Ninja Theory mengumumkan proses akuisisi oleh Microsoft, banyak yang memprediksi bahwa proyek perdana yang akan lahir dari keduanya adalah seri teranyar Hellblade yang memesona. Betapa terkejutnya gamer ketika menemukan bahwa Ninja Theory justru melepas sebuah game berbasis multiplayer kompetitif dengan desain karakter yang menarik bertajuk “Bleeding Edge”. Berusaha bersaing di tengah pasar game kompetitif yang sudah terhitung ramai, ia gagal meraih nama.
Alih-alih berjuang untuk membangkitkan popularitas game ini kembali, Ninja Theory memutuskan untuk angkat tangan. Lewat post resmi Twitter mereka, Ninja Theory menyebut bahwa mereka tidak akan lagi menyuntikkan konten baru bagi Bleeding Edge di masa depan, terlepas dari fakta bahwa gamenya tetap akan bisa dimainkan di platform rilis, Xbox dan PC.
With the studio now focusing on our new projects (Senua’s Saga, Project Mara & The Insight Project) we have decided that there will be no further content updates for Bleeding Edge. The game is still playable on Xbox and PC. Thank you to the fans & keep teaming up & causing chaos!
— Bleeding Edge (@BleedingEdgeNT) January 28, 2021
Alasan mereka? Mereka terlalu sibuk mengerjakan tiga proyek lain: Senua’s Saga, Project Mara, dan The Insight Project. Kondisi ini tentu saja cukup memprihatinkan, mengingat Bleeding Edge yang dirilis Maret 2020 kemarin bahkan belum genap berusia satu tahun.
Untuk saat ini, Ninja Theory tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mengubah Bleeding Edge menjadi game free to play. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang sempat mencicipi game yang satu ini?