SEGA Jadi Publisher Game Terbaik Metacritic untuk 2020

Reading time:
March 29, 2021
sega logo

Menjadi situs yang diandalkan untuk mereka yang sekadar hendak memeriksa skor rata-rata beragam review yang tersebar di internet sebelum membeli sebuah game, Metacritic memang terus dijadikan andalan. Walaupun situs yang satu ini masih belum sempurna, terutama untuk ragam kasus review-bomb yang selalu terjadi mengikuti ragam kontroversi, posisinya tetap istimewa di industri game. Dengan data yang sudah mereka kumpulkan, tentu menarik untuk melihat publisher mana yang berhasil tampil “bersinar” di tahun 2020 kemarin. Predikat yang kini berada dalam genggaman SEGA.

Metacritic menetapkan SEGA sebagai publisher game terbaik di tahun 2020 kemarin di antara 48 publisher game yang ada. Keputusan tersebut diambil berdasarkan skor game yang mereka luncurkan, persentase game mana yang dihujani review bagus, dan persentase game mana yang mendapatkan review buruk. SEGA berada di posisi pertama dengan nilai review rata-rata 81,6 yang sebagian besar disumbangkan oleh kesuksesan Yakuza dan Persona 4 Golden versi PC.

Publisher besar yang terkena “dampak” negatif cukup besar di tahun 2020 kemarin adalah Bandai Namco. Walaupun meluncurkan banyak produk yang berujung disukai, kombinasi rilis game anime dan Fast & Furious Crossroads yang mengecewakan membuat mereka harus puas di posisi ke-38 dengan nilai skor rata-rata hanya 65,8 saja. Lantas, bagaimana dengan 10 besar lainnya? Berikut adalah daftar lengkapnya:

persona 4 golden 1 1280x720 1
Dibantu rilis Persona 4 Golden versi PC, SEGA merebut posisi publisher terbaik Metacritic di tahun 2020 kemarin.
  1. Sega
  2. Annapurna Interactive
  3. Capcom
  4. Sony
  5. Activision Blizzard
  6. Microsoft
  7. Aksys Games
  8. No More Robots
  9. Nintendo
  10. Devolver Digital

Bagaimana dengan Anda sendiri? Dari semua game yang Anda mainkan di tahun 2020 kemarin, milik publisher mana yang paling mendominasi library Anda?

Source: Metacritic

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…