Review It Takes Two: Butuh Dua untuk Mencinta!

Berapa banyak dari Anda yang sempat mendengar nama Josef Fares sebelumnya? Tidak familiar bagi Anda? Bagaimana jika kami menyebutnya sebagai pria yang sempat melemparkan sumpah serapah pada Oscar di penghargaan The Game Awards beberapa tahun yang lalu? Benar sekali, ia merupakan otak di balik studio Hazelight yang berhasil melahirkan salah satu game multiplayer kooperatif memesona beberapa waktu lalu – A Way Out. Terlepas dari fakta bahwa mereka berdiri di bawah bendera EA Originals, ada sesuatu yang istimewa dari gaya cerita, gameplay, konsep, hingga sistem distribusi bernama “Friend’s Pass” yang terasa begitu membantu yang ditawarkan game tersebut. Kini, Fares kembali dengan proyek teranyar.
Sudah diumumkan cukup lama dan akhirnya mengemuka, It Takes Two merupakan game multiplayer kooperatif terbaru dari Hazelight Studios. Seperti konsep serupa yang ditawarkan oleh A Way Out, ia juga diposisikan sebagai game yang hanya bisa dimainkan dalam format multiplayer kooperatif saja. Tidak ada kesempatan untuk mencicipinya sendirian, tidak ada pula sistem AI yang akan mengakomodasi hal tersebut. Anda benar-benar harus mencari teman, offline ataupun online, untuk bisa memainkan dan menyelesaikan game ini dari awal hingga akhir. Terdengar seperti keputusan yang “aneh” memang, namun akan langsung merebut sentimen positif Anda sejak menit pertama.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh It Takes Two ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang butuh dua untuk mencinta? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Cinta dan keluarga adalah tema utama yang hendak diangkat oleh It Takes Two. Anda akan berperan sebagai dua pasangan – Cody dan May yang pernikahannya, terlihat tidak lagi terselamatkan. Terus bertengkar dan terlihat kian menjauh, keduanya akhirnya mengambil keputusan terakhir untuk bercerai. Keputusan yang akhirnya mereka suarakan kepada sang anak – Rose.
Rose yang masih kecil tentu tidak bisa serta merta langsung mencerna keputusan yang diambil oleh Cody dan May. Dalam usahanya untuk keluar dari rumah, ia berujung menemukan sebuah buku misterius bernama “Books of Love” yang tergeletak begitu saja. Sembari menggenggam boneka yang mencerminkan kedua orang tuanya, Rose berharap dan meminta bantuan kepada buku misterius tersebut. Seperti yang bisa diprediksi, kejadian magis pun terjadi.


Dengan tubuh asli mereka yang tertidur di dunia nyata, Cody dan May tiba-tiba terbangun dalam tubuh boneka yang dibuat oleh Rose. Mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun menemukan sebuah buku misterius bernama Dr. Hakim tiba-tiba muncul di depan mereka dan memberikan sedikit penjelasan soal apa yang menyebabkan mereka terjebak di tubuh baru ini. Setelah begitu lama bertengkar, Cody dan May akhirnya berujung setuju untuk satu hal yang sama – mereka butuh mencari cara untuk kembali ke tubuh mereka.

Lantas, mampukah Cody dan May untuk kembali? Tantangan seperti apa yang harus mereka hadapi? Bagaimana kisah cinta kedua manusia ini akan berakhir? Anda tentu saja harus memainkan It Takes Two untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini.