Review Resident Evil Village: Aksi Minim Ngeri!

Reading time:
May 10, 2021
Resident Evil Village jagatplay part 2 1

Sebuah siklus? Sebuah strategi yang nyatanya berhasil? Atau memang rutinitas yang mau tidak mau harus dilalui untuk mengusir rasa bosan yang mungkin terjadi? Apapun itu, sepertinya tidak berlebihan untuk menyebut bahwa ada sebuah runtut konsisten yang ditawarkan Capcom di setiap rilis Resident Evil utama, terutama untuk setiap trilogi. Di awal ia akan punya cita rasa horror kental, diikuti dengan seri yang memperkenalkan elemen action untuk mengimbanginya, dan kemudian berakhir jadi game action yang lebih dominan. Tren yang sama jugalah yang diperlihatkan Capcom lewat transisi dari Resident Evil 7 ke seri teranyarnya – Resident Evil Village.

Anda yang sudah membaca artikel preview kami sepertinya sudah mendapatkan sedikit gambaran apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village ini. Bahwa di beberapa jam awal permainan kami, kami bisa mengamini komparasi dengan Resident Evil 4 yang sudah didengungkan Capcom sudah jauh-jauh hari. Anda akan dipersenjatai cukup solid dari awal permainan, melawan banyak musuh di beragam tempat, menuai reward untuk ditukarkan di merchant atas nama untuk memperkuat si karakter utama – Ethan, dan mengulangi siklus serupa hingga akhir permainan. Semuanya dipadupadankan dengan kualitas visualisasi yang memanjakan mata.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game aksi minim ngeri? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Resident Evil Village jagatplay part 1 2 1
Village merupakan sekuel langsung dari Resident Evil 7.

Terlepas dari nama “aneh” Village yang ia usung, Resident Evil Village memang diposisikan sebagai seri sekuel dari Resident Evil 7. Bertahun-tahun setelah apa yang terjadi di Lousiana, Ethan dan Mia terlihat menjalani hidup normal nan bahagia bersama. Kini dengan anak mereka yang masih bayi, Rosemary. Namun tiba-tiba segala sesuatunya berubah hanya dalam waktu satu malam saja.

Chris Redfield yang di awal membantu proses transisi hidup normal Ethan tiba-tiba menyerang kediaman mereka, dengan tim dan senapan mesin. Ia berhasil menghabisi Mia dan menculik Rose serta Ethan yang di saat itu, geram dan kebingungan. Dalam kondisi tidak sadar diri dan terbangun di sebuah lokasi yang misterius, Ethan berujung terdampar di sebuah desa misterius yang ternyata memuat terror yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Tidak lagi dihuni banyak penduduk di sekitar, ia justru dibanjiri makhluk lycan yang dengan nyamannya, terus berburu dan menyantap manusia.

Resident Evil Village jagatplay part 1 9 1
Hidup damai Ethan berujung dihancurkan Chris yang tiba-tiba datang membunuh Mia dan menculik Rose.
Resident Evil Village jagatplay part 1 20 1
Ethan berujung terdampar di sebuah desa yang tak “bersahabat”

Di tengah situasi kacau tersebut, Ethan menemukan bahwa Rose seharusnya berada di desa yang sama. Proses investigas membuatnya memahami bahwa untuk bisa kembali menemukan anak yang ia cintai, ia harus menundukkan 4 orang Lords yang menguasai sang desa di bawah kepimpinan sosok misterius bernama Mother Miranda. Salah satu Lords ini disinyalir Ethan, menawan Rose. Namun seperti yang bisa diprediksi,  benar-benar tidak ada satupun hal yang normal di desa ini. Monster, terror, dan lebih banyak masalah yang menyerupai apa yang sempat ia temui di Lousiana, kini kembali menghantuinya.

Resident Evil Village jagatplay part 2 34
Misteri apa yang menanti dirinya dan Rose?

Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di desa ini? Mampukah Ethan menemukan Rose? Apa yang sebenarnya memotivasi Chris hingga ia berujung membunuh Mia? Semua jawaban dari pertanyaan ini akan bisa Anda dapatkan dengan memainkan Resident Evil Village ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…