Review Ninja Gaiden – Master Collection: Bak Tebasan Pedang Tua!

Apa nama franchise yang menurut Anda melekat pada nama Koei Tecmo saat ini? Sedikit menyedihkan memang harus menemukan bahwa mulai sedikit gamer yang akan mengasosiasikan namanya dengan “Ninja Gaiden”. Setelah rilis Ninja Gaiden 3 di tahun 2012 yang silam, franchise yang satu ini memang tidak lagi banyak dieksplorasi oleh Team Ninja sebagai tim developer. Mereka kini lebih berfokus untuk terus mendorong nama NioH yang harus diakui, memang berhasil mencuri hati banyak gamer karena konsep Souls-like yang tetap punya identitas unik. Namun di sisi lain, harapan para fans untuk kembali menemukan nama Ninja Gaiden di masa depan tak pernah sirna.
Harapan tersebut tiba-tiba terbuka ketika Koei Tecmo dan Team Ninja secara resmi mengumumkan dan akhirnya merilis Ninja Gaiden: Master Collection untuk platform yang lebih modern. Ini memang bukan seri baru seperti mimpi banyak gamer, namun setidaknya ia memperlihatkan kembalinya perhatian Koei Tecmo pada franchise yang satu ini. Usia seri yang diputuskan untuk dimasukkan ke dalam bundle remaster ini juga memberikan ruang besar bagi banyak gamer muda yang tidak pernah menjajal seri klasik Ninja Gaiden untuk menikmatinya dalam format yang tentu saja, lebih baik.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ninja Gaiden: Master Collection ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang mencerminkan tebasan sebuah pedang tua? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Apa itu Ninja Gaiden: Master Collection?

Sebelum kita terjun berbicara jauh ke dalam Master Collection ini, kami tidak akan heran jika banyak dari Anda yang tidak lagi terlalu familiar dengan franchise ini. Ninja Gaiden adalah cerita soal seorang ninja bernama Ryu Hayabusha, benar sekali – karakter yang sama dengan yang Anda temui di Dead or Alive – yang terlibat dalam ragam aksi pertarungan melawan varian ancaman, dari ninja yang lain hingga makhluk supranatural yang ukurannya bisa berujung berkali-kali lipat. Team Ninja selalu mendefinisikan franchise ini sebagai game aksi berkecepatan tinggi, yang memang pantas untuk disematkan kepadanya.
Ninja Gaiden: Master Collection sendiri berisikan tiga seri Ninja Gaiden di dalam satu bundle yang sama: Ninja Gaiden Sigma (2007), Ninja Gaiden Sigma 2 (2009), dan Ninja Gaiden 3: Razor’s Edge. Mengingat ketiganya datang dari tahun yang berbeda, dengan selang waktu yang cukup jauh terutama untuk seri ketiga, ia tentu datang dengan banyak hal yang berbeda – dari sensasi gameplay, mekanik, hingga keterbatasan presentasi visual yang ada. Yang hendak dilakukan Team Ninja dengan seri ini tentu saja memastikan ketiga seri lawas ini berhasil menemukan akar lebih modern lewat proses Remaster yang ada. Pertanyaan selanjutnya tentu saja satu – apakah mereka berhasil mencapai misi tersebut?
Selain rilis ulang dalam bentuk visualisasi yang lebih modern, Ninja Gaiden: Master Collection juga menghadirkan semua konten DLC yang sempat dirilis ke dalam bundle yang sama, termasuk untuk urusan kostum juga. Gamer yang kesulitan untuk mencicipi game ini di tingkat kesulitan normal juga bisa mengakses mode bernama “Hero Mode” yang akan membuat perjalanan Anda berujung lebih mudah, dari item penyembuh yang jatuh lebih sering hingga sistem guard otomatis untuk mencegah damage lebih besar. Karena jelas ada alasan mengapa setidaknya Ninja Gaiden Sigma dan Ninja Gaiden Sigma 2 seringkali digadang sebagai game action yang tak mudah untuk diselesaikan.