Review Ghost of Tsushima – Director’s Cut: Bagai Katana yang Kian Tajam!

Reading time:
August 19, 2021
GOT DC

Merilis sebuah iterasi yang baru untuk memanfaatkan kemampuan si konsol generasi baru yang memang jauh lebih kuat memang sepertinya merupakan strategi Sony untuk Playstation 5. Diberi label “Director’s Cut”, hal inilah yang mereka persiapkan untuk Death Stranding dan tentu saja game bertema samurai super populer dari Sucker Punch – Ghost of Tsushima. Untuk nama yang terakhir ini, di luar proses upgrade yang cukup ribet lewat beberapa opsi pembayaran untuk naik tingkat ke versi “Director’s Cut”, game yang sudah memanjakan mata ini siap tampil memesona di Playstation 5, apalagi dengan ekstra konten yang ia tawarkan.

Anda yang sudah membaca review kami sebelumnya sepertinya sudah memahami apa yang membuat Ghost of Tsushima berakhir begitu dinikmati. Bahwa seolah puja-puji tersebut tidak cukup, Sucker Punch juga melepas mode multiplayer – Legends yang dibangun dengan super niat secara cuma-cuma setelah rilis. Kini dengan Director’s Cut, bersama dengan ekstra konten episode yang ia dorong, Sucker Punch juga menjanjikan beberapa fitur baru untuk menghasilkan pengalaman bermain yang lebih baik. Beberapa di antaranya memang hanya bisa ditangani oleh Playstation 5 saja.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Ghost of Tsushima: Director’s Cut ini? Mengapa kami menyebutnya menyerupai sebuah katana yang semakin tajam? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot – Iki Island Expansion

Ghost of Tsushima Directors Cut jagatplay 80
Cerita utama Ghost of Tsushima: Director’s Cut dan versi dasar tentu tidak berbeda.

Mengingat ia tampil sebagai Director’s Cut dan bukan proyek remake atau reimagining, maka aman untuk menyebut bahwa dasar cerita Ghost of Tsushima di versi ini sama sekali tidak berbeda dengan versi dasarnya. Di pondasi paling utamanya, Anda tetap berperan sebagai seorang Jin Sakai – seorang samurai yang harus mengalami dilema besar saat bertarung membebaskan Tsushima dari pasukan Mongol, apakah ia lebih mementingkan misinya atau nilai-nilai Bushido yang seharusnya dipegang oleh seorang Samurai. Di Director’s Cut, Jin kini bertemu dengan sebuah ancaman baru.

Bermulai dari proses investigasi terdamparnya sebuah kapal Mongol di Tsushima, Jin akhirnya mengetahui bahwa pulau terdekat dengan Tsushima – Iki Island juga tengah mengalami nasib yang sama. Pulau kecil tersebut juga tengah diserang pasukan Mongol di bawah pimpinan seorang Shaman bernama “The Eagle”. Berbeda dengan Khotun Khan yang hadir lugas di Tsushima, The Eagle lebih banyak menggunakan ramuan untuk melahirkan halusinasi dan ilusi untuk dua hal: melemahkan mental musuhnya atau justru, membangkitkan semangat prajurit via para Shaman yang ia kuasai.

Ghost of Tsushima Directors Cut jagatplay 10
Takut invasi Mongol ke Iki akan berlanjut kembali ke Tsushima, Jin Sakai pun turun tangan.
Ghost of Tsushima Directors Cut jagatplay 26
Pasukan Mongol di Iki sendiri dikepalai “The Eagle” yang menggunakan ilusi dan halusinasi sebagai kekuatan utama.

Bagi seorang Jin Sakai, kepergiannya untuk memeriksa dan pada akhirnya berjuang di Iki Island menjadi sesuatu yang penting. Ancaman The Eagle yang berpotensi untuk tiba di Tsushima suatu saat, terlalu besar untuk dilewatkan begitu saja. Namun di sisi lain, Iki Island dan klan Sakai berbagi sebuah masa lalu yang kelam. Aksi ayahnya yang sempat menyerbu pulau kecil ini untuk membasmi perompak di masa lalu ternyata menimbulkan begitu banyak korban jiwa. Cukup untuk membuat penduduk Iki Island untuk tidak lagi percaya pada sosok samurai manapun.

Ghost of Tsushima Directors Cut jagatplay 104
Mampukah Jin menundukkan tantangan baru ini?

Lantas, mampukah Jin Sakai membasmi pasukan Mongol dan The Eagle dari Iki Island? Tantangan seperti apa pula yang harus ia hadapi? Apakah Iki Island akan berujung menerima seorang samurai dari klan Sakai? Semua jawaban dari pertanyaan ini tentu bisa Anda dapatkan dengan memainkan Ghost of Tsushima – Director’s Cut yang satu ini.

Pages: 1 2 3
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…