Square Enix Mengaku Performa Marvel’s Avengers Mengecewakan

Jika Anda dan saya berdiskusi sekitar 5 tahun yang lalu bahwa sebuah game yang membawa popularitas Marvel’s Avengers, yang datang dari developer yang sudah makan asam garam pengembangan game AAA, bisa berujung gagal di pasaran, maka saya akan mengatakan Anda gila dan tak rasional. Namun kenyataan pahit inilah yang terjadi dan harus dipikul Square Enix sebagai publisher. Salah satu kontributor dari kegagalan ini bisa dibilang datang dari konsep Games as a Service yang ternyata tidak ditangani dengan baik, apalagi di tengah situasi pandemi seperti ini. Bahkan di laporan finansial teranyar mereka di depan para pemegang saham, Square Enix lugas menyebut performa game ini mengecewakan.
Yosuke Matsuda – President Square Enix menyebut bahwa Marvel’s Avengers adalah judul GaaS mereka yang paling ambisius. Ia mengaku bahwa mereka sempat mengalami kesulitan di akhir proses pengembangan, termasuk masalah transisi kerja dari kantor ke rumah karena pandemi. Ia merasa tim melakukan tugas yang baik menangani hal-hal ini, namun sayangnya tetap berujung pada game yang ia akui, tidak sesukses yang mereka inginkan.

Matsuda menyebut bahwa Square Enix akan belajar banyak dari hal ini jika mereka ingin mengerjakan kembali game dengan tipe GaaS di masa depan. Salah satu yang perlu mereka perhatikan adalah memastikan bahwa desain game seperti ini memang dikerjakan oleh studio dan tim developer yang selaras atribut dan cita rasanya. Walaupun Marvel’s Avengers berujung mengecewakan, mereka yakin bahwa konsep GaaS akan semakin penting di industri game masa depan. Menciptakan pengalaman baru sembari melebur konsep GaaS ke dalam game seperti ini adalah tantangan besar yang harus mereka jawab.
Marvel’s Avengers sendiri saat ini masih berjuang untuk tetap relevan, dengan beberapa konten seperti Spider-Man untuk konsol Playstation yang sayangnya belum tersedia. Mereka juga belum berbicara banyak soal update seperti apa yang bisa kita antisipasi setelah expansion Black Panther belum lama ini.
Source: VGC