Review Uncharted – Legacy of Thieves Collection: Ekstra Tenaga Berburu Harta!
Sebuah seri yang membantu Playstation 3 menemukan posisi yang lebih solid di industri game pada saat ia masih tampil sebagai hardware yang sulit untuk dipahami oleh developer karena arsitektur yang ia usung, Uncharted memang punya posisi yang istimewa. Apalagi ia jadi awal proyek eksperimental yang dilakukan Naughty Dog bergerak dari game-game dengan cita rasa kartun kental seperti Crash Bandicoot dan Jak & Daxter, yang kemudian membantu melahirkan game fenomenal seperti The Last of Us setelahnya. Tetapi tentu saja, Uncharted sendiri juga datang dengan kualitas yang bahkan menjadi inspirasi untuk game action third person lain, terutama untuk dramatisasi dan sistem kamera yang ia usung.
Posisi Nathan Drake sebagai salah satu petualang reruntuhan kuno tersial di sepanjang industri game kini akan bisa dinikmati oleh gamer Playstation 5. Menariknya alih-alih melepas seri pertama hingga ketiga yang sudah melalui proses remaster sebelumnya, Sony memutuskan untuk membawa hanya dua seri saja – Uncharted 4 dan Uncharted: Lost Legacy dalam bundle bernama Legacy of Thieves Collection. Keputusan ini bisa dimengerti karena pada dasarnya hanya kedua seri tersebut yang menggunakan engine teranyar yang masih ditoleransi, mengingat rilisnya di Playstation 4. Ini berarti kesempatan baru untuk memamerkannya di bentuk terbaik.
Secara sederhana, Legacy of Thieves Collection bisa disebut sebagai produk remaster untuk kedua seri ini. Keduanya datang dengan opsi untuk memainkannya di framerate lebih tinggi atau resolusi lebih optimal untuk visual lebih tajam, namun tidak datang dengan perubahan signifikan baik dari proses progress level ataupun cerita sama sekali. Bagian terbaiknya? Proses import save dari versi Playstation 4 juga bisa dicapai dengan super mudah, dengan hanya memastikan bahwa save date versi PS4 tersebut juga tersedia di mesin Playstation 5. Sisanya? Menghabiskan waktu untuk menikmati kembali kedua seri ini dalam bentuk yang definitif.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Uncharted: Legacy of Thieves Collection ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri dengan ekstra tenaga yang akan menemani Anda berburu harta? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Menemukan Kembali Apresiasi
Sejujurnya untuk proses review game Remaster seperti Uncharted: Legacy of Thieves Collection yang juga datang dengan sistem import save super mudah seperti ini, kami biasanya berujung datang dengan solusi yang “malas”. Mainkan chapter yang menarik saja, pilih setting Graphics di 4K30fps untuk menangkap screenshot wilayah-wilayah yang memanjakan mata dan Performance untuk sesi gameplay yang memang berat di sisi aksi, dan menulis impresi-nya. Sangat jarang kami berakhir memainkan segala sesuatunya kembali dari awal karena pada dasarnya ia memuat konten yang sama, hingga highlight utama selalu berkaitan dengan peningkatan generasi barunya saja.
Namun kami memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda dengan Uncharted: Legacy of Thieves Collection ini. Dengan library game di awal tahun yang masih sepi dan rasa haus nostalgia yang kuat karena momen manis bersama Uncharted 4 di tahun 2016 yang lalu, kami memutuskan untuk memainkan keduanya dari awal. Tidak sampai selesai memang, tetapi cukup untuk membangkitkan kembali memori mengapa Uncharted selalu digadang sebagai salah satu game action terbaik yang penah ada.
Jika dibandingkan dengan game-game action lain bertipe sama, selalu ada yang istimewa dengan cara Naughty Dog memperlakukan Uncharted, terutama Uncharted 4 dan Lost Legacy. Salah satunya? Interaksi dan bersinarnya tiap karakter yang muncul. Bahwa seperti pakem The Last of Us mereka, aksi berpetualang dengan karakter NPC yang lain berarti membuka kesempatan dialog antar karakter yang secara aktif terus terjadi, baik dalam posisi serius ataupun lelucon. Ini membuat karakter baru seperti Sam yang baru muncul di Uncharted 4 sekalipun jadi mudah terasa dekat dan dipahami, terlepas dari fakta bawa ia baru muncul di seri teranyar ini dan langsung memainkan peran super penting. Dialog-dialog ini jugalah yang membuat game seperti Tomb Raider dari Crystal Dynamic misalnya sulit untuk mengekor pesona yang sama, karena yang tersedia pada Lara Croft hanya monolog-monolog tanpa lawan yang membuat karakternya sulit untuk tampil mendalam.
Sementara dari sisi action, Uncharted tetap datang dengan salah satu sistem kamera terbaik untuk konsep game seperti ini. Begitu encounter terjadi di daerah yang lumayan terbuka, kamera biasanya langsung akan bergerak sedikit menjauh untuk membantu Anda mendapatkan informasi lebih jelas soal arena pertempuran dan karenanya selalu mawas. Opsi stealth selalu tersedia, namun ruang pertempuran ini juga selalu datang dengan solusi alternatif untuk bermanuver sedemikian rupa, baik untuk kembali ke posisi stealth atau bertempur secara terbuka. Ia juga datang dengan sensasi tembak memuaskan, apalagi dengan reaksi musuh pada saat peluru Anda menerjang mereka.
Diperkuat dengan cut-scene sinematik, dramatisasi menegangkan di sana-sini, detail lingkungan memanjakan mata, dan puzzle yang benar-benar membuat otak Anda beputar, ia jadi kombinasi game action fantastis yang setelah 6 tahun setelah ia rilis, ternyata tidak hanya berujung seru, tetapi tetap sulit untuk bisa disamai atau bahkan dilampaui oleh game action yang lain.