Free Fire Dianggap Meniru PUBG, Krafton Tuntut Apple, Google, Garena
Game siapa yang “menyuri” ide siapa adalah sebuah diagram super kompleks yang dijabarkan di sebuah papan tulis, sepertinya cukup untuk memuat begitu banyak benang merah yang saling bertabrakan. Apalagi jika batas antara menyalin dan sekadar “terinspirasi” menjadi begitu kabur. Salah satu penanda apakah ia “dicuri” dan “ditiru” hanyalah ketika salah satu pihak berujung membawa ini ke meja hijau atau tuntutan dengan nilai uang di atasnya mulai ditebar untuk mematikan franchise yang lain. Hal inilah yang saat ini berusaha dilakukan oleh Krafton – studio di balik PUBG.
Tidak main-main, Krafton langsung melayangkan tuntutan hukum ke empat perusahaan raksasa – Apple, Google, Youtube, dan Garena. Tujuan mereka? Mematikan dua game mobile populer – Free Fire dan Free Fire: Max yang disebut oleh Krafton, telah mencuri dan menuri begitu banyak aspek PUBG. Hal-hal yang disebut dicuri tersebut adalah: konsep air drop sebagai pembukaan, struktur gameplay, kombinasi dari senjata – armor – objek unik – lokasi, hingga keseluruhan pilihan skema warna, material, dan tekstur.
Krafton tentu menuntut ganti rugi untuk semua dampak finansial yang mereka klaim lahir dari eksistensi Free Fire dan Free Fire: Max ini. Namun sayangnya, mereka tidak membuka berapa besar jumlah yang dituntut, khususnya dari Garena sebagai perusahaan distribusi kedua game tersebut. Apakah Krafton akan memenangkan tuntutan ini? Kita tunggu saja.