Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Menyebutnya sebagai salah satu ujung tombak JRPG Nintendo sejak beberapa generasi konsol terdahulu memang tidak berlebihan. Konsep menarik yang mengkombinasikan cerita JRPG epik yang kita kenal, karakter penuh drama, sistem pertarungan yang cukup kompleks, dan dunia yang terbuka memang membuat Xenoblade Chronicles berhasil menancapkan namanya di industri game. Bahkan ketika generasi konsol Nintendo seperti Wii U tak berhasil sekalipun, judul yang sempat tersedia di sana – Xenoblade Chronicles X tetap berhasil meraih kesuksesan tersendiri. Terus tumbuh dengan lebih banyak cerita dan karakter, kita akhirnya bertemu dengan sang seri ketiga.
Anda yang sempat membaca preview kami terkait Xenoblade Chronicles 3 sepertinya sudah sedikit memahami seperti apa kesan pertama yang ia tawarkan. Kami datang dengan penuh puja-puji dengan hampir semua elemen yang ia usung. Kami takjub pada pencapaian teknisnya dari sisi visual, dari sisi gameplay yang jauh lebih bisa dicerna dan strategis, cut-scene yang tak pernah mengecewakan, cerita dengan banyak lapisan, dan musik epik yang tersedia hampir di semua momen yang ada. Rasa jatuh cinta yang alih-alih meredup justru kian menguat bersama dengan lebih banyak waktu yang kami habiskan.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami menyebutnya sebagai salah satu game JRPG terbaik sepanjang masa? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot

Selamat datang di sebuah dunia bernama Aionios yang terlihat indah namun di dalamnya memuat sebuah “neraka” kecil yang sudah pasti tidak ingin Anda alami.
Apa yang terjadi? Aionios yang memuat dua negara besar – Keves dan Agnus terlibat dalam perang besar-besaran yang terjadi terus-menerus. Terbagi ke dalam beberapa koloni yang selalu berujung saling berusaha menghancurkan, masig-masing dari mereka juga mengandalkan prajurit anak-anak yang sudah dilatih sejak kecil. Mengingat umur setiap manusia di kedua negara ini hanya memiliki usia maksimal 10 tahun sejak mereka dilahirkan sebelum mereka “lulus” dan menghilang selamanya, mereka tidak pernah hidup secara penuh sebagai manusia.


Namun segala sesuatunya berubah ketika trio dari Keves – Noah, Lanz, dan Eunie serta trio dari Agnus – Mio, Sena, dan Taion masing-masing diminta untuk menyelidiki eksistensi sebuah kapal asing dengan signature energi unik di dalamnya. Kedua pihak yang saling berlawanan ini bertemu dengan sebuah fakta yang mengejutkan. Bahwa pria yang menjadi pilot sang kapal datang dengan tubuh dan wajah tua, sesuatu yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Tidak hanya itu, mereka juga bersinggungan dengan sebuah monster yang tak pernah mereka lihat sebelumnya. Monster yang mau tak mau menuntut sang pria tua tersebut untuk mengaktifkan sebuah energi baru yang membuat Noah dan Mio bergabung menjadi eksistensi baru bernama Ouroboros.
Sebelum meregang nyawa, sang pria tua meminta keenam karakter yang kini dilihat sebagai pengkhianat oleh masing-masing negaranya ini untuk berangkat menuju sebuah lokasi bernama “The City” yang memuat orang-orang yang mirip dengan dirinya. Ia juga menyerukan sebuah informasi yang misterius, bahwa keenamnya harus mencari siapa “musuh Aionios” yang sebenarnya.

Lantas, apa yang terjadi dengan Aionios ini? Mengapa kedua negara – Keves dan Agnus terus bertempur? Siapa pula musuh mereka yang sebenarnya? Tantangan seperti apa yang harus dilalui oleh keenam karakter utama kita? Anda tentu saja harus mencicipi Xenoblade Chronicles 3 ini untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.