Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Reading time:
November 2, 2022
Bayonetta 3 jagatplay 38

Bukan perkara mudah memang untuk tidak hanya sukses di genre action adventure, tetapi berhasil memosisikan diri sebagai sebuah judul legendaris yang terus eksis. Datang dari tangan dingin seorang Hideki Kamiya di bawah bendera Platinum Games, dengan identitas yang sempat disebut sebagai “Dante versi wania” sebelum ia berhasil tumbuh terpisah, kita tentu saja bicara soal Bayonetta. Masa depannya memang sempat suram setelah seri pertama, namun berkat campur tangan Nintendo yang berakhir pada eksklusivitas, ia setidaknya terus eksis lewat rilis ulang dan untungnya sebuah seri terbaru. Setelah penantian yang panjang, kita akhirnya bisa mencicipi Bayonetta 3 dengan mata dan kepala kita sendiri.

Proses penantian untuk sang seri terbaru ini memang tidaklah mudah. Diawali dengan sebuah teaser pendek nan misterius yang sayangnya tidak lagi diikuti dengan informasi apapun selama bertahun-tahun lamanya,ia bahkan sempat diterpa soal rumor pembatalan di belakang layar. Namun untungnya, rasa pesimisme tersebut langsung terkikis ketika mendekati rilis, Nintendo dan Platinum Games akhirnya membombardir fans dengan begitu banyak trailer dan informasi serta kepastian rilis untuk tahun 2022 ini juga. Sejauh mata memandang, lebih banyak informasi ini juga diikuti dengan lebih banyak misteri yang kian memancing rasa penasaran.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya sebagai seri yang memuat tidak cukup seorang tante saja di dalamnya? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Bayonetta 3 jagatplay 12
Bayonetta 3 dibuka dengan sebuah premis meresahkan. Bayonetta yang kita kenal harus tewas di tangan entitas yang misterius.

Bayonetta 3 dibuka dengan sebuah premis yang menyedihkan memang. Sang karakter utama yang kita kenal lewat penampilannya berujung tunduk pada sebuah entitas yang terlihat begitu kuat. Tak berdaya, Bayonetta dengan tampilan seri pertamanya ini tewas. Namun sebelum nasib naasnya terjadi, ia sempat meminta seorang karakter wanita lainnya – Viola untuk berpindah ke semesta lain dan mencari sosok Bayonetta yang lain.

Benar sekali, inti cerita Bayonetta 3 memang mengakar pada konsep yang sepertinya tengah heboh dieksplorasi oleh banyak karya sci-fi di ragam media belakangan ini – Multiverse. Viola berujung berakhir di sebuah dunia Bayonetta yang masih aman dan damai, sebelum ancaman yang sama berhasil mengunjungi dunia tersebut dan membuatnya porak-poranda dalam hitungan menit. Ini tentu saja mengundang Bayonetta dan Rodin untuk beraksi, yang juga menemukan bahwa ancaman baru yang mereka hadapi ternyata tidak datang dari surga ataupun neraka. Pasukan-pasukan biru ini disebut Homunculi dan dipastikan memiliki darah manusia di tubuh mereka.

Bayonetta 3 jagatplay 19
Ancaman terbaru tidak datang dari surga ataupun neraka dengan ancaman untuk tidak hanya menghancurkan satu semesta saja.
Bayonetta 3 jagatplay 93
Dengan item bernama Chaos Gear, Bayonetta kini punya tanggung jawab untuk menundukkan Singularity.

Usaha menyelamatkan dunia yang berhasil dilakukan Bayonetta di semesta tersebut membuatnya kini bertanggung jawab untuk keselamatan semesta yang lain. Melalui penuturan dari Viola yang sepertinya memahami lebih baik soal ancaman baru ini, musuh besar mereka bernama Singularity yang sejauh ini telah berhasil menghancurkan banyak semesta. Menjadi tanggung jawab Bayonetta untuk menghentikan ini dengan cara mencari sebuah item unik bernama Chaos Gear, membuka Alphaverse, dan menghancurkan Singularity di sana. Tentu saja, proses ini juga membuatnya harus begerak melewati semesta lain dan bertemu dengan lebih banyak Bayonetta.

Lantas, apa sebenarnya para Homunculi ini? Siapa yang bertanggung jawab atasnya? Mampukah Bayonetta menyelamatkan tidak hanya dunianya, tetapi juga semesta yang lain? Bayonetta seperti apa saja yang akan Anda temui di sepanjang perjalanan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini tentu saja bisa Anda dapatkan dengan memainkan Bayonetta 3 ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…
November 22, 2023 - 0

Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Aksi jajal demo pre-alpha RIFTSTORM kami membangkitkan rasa optimisme tinggi.
November 17, 2023 - 0

Menjajal DEMO Whisper Mountain Outbreak: Game Multiplayer Lokal Potensial!

Game Indonesia terbaru dari Toge Productions - Whisper Mountain Outbreak…
October 11, 2023 - 0

Menikmati Restoran Honkai Star Rail Jakarta: Si Kereta Bintang Akhirnya Tiba!

Restoran Honkai Star Rail akhirnya tiba di Jakarta! Bagaimana suasananya?

PlayStation

November 23, 2023 - 0

Review Tales of Arise – Beyond The Dawn: Potensi yang Tak Digali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Tales of Arise - Beyond…
November 13, 2023 - 0

Review Like a Dragon Gaiden: Seperti Sebuah Mimpi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Like a Dragon Gaiden: The…
November 8, 2023 - 0

Review Alan Wake 2: Game Supernatural Super!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Alan Wake 2 ini? Mengapa…
November 6, 2023 - 0

Review Call of Duty – Modern Warfare III (Campaign): Jelas Semakin Malas!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign Call of Duty…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…