Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Reading time:
November 2, 2022

Konsekuensi Switch

Bayonetta 3 jagatplay 168
Bayonetta 3 terlihat seperti game dari konsol dua generasi sebelumnya.

Nintendo Switch memang harus diakui merupakan konsol terlemah di antara para kompetitornya yang lain saat ini. Namun ia berhasil membuktikan lewat beberapa judul eksklusif, termasuk Xenoblade Chronicles 3 sebelumnya, bahwa ia masih bisa tampil memukau dari sisi presentasi visual dan stabilitas jika proses optimalisasinya berjalan dengan baik. Secara rasional, kita tentu tidak akan memimpikan game dengan visual super berat dan realistis darinya. Namun sayangnya, ekspektasi rendah ini tetap harus berujung dengan kekecewaan melihat apa yang ditawarkan Platinum Games dengan Bayonetta 3.

Dibandingkan dengan judul eksklusif Switch yang lain, termasuk Astral Chain yang diracik oleh Platinum Games sendiri, sisi presentasi visual Bayonetta 3 memang terhitung mengecewakan dari sisi teknis.  Dari sisi detail misalnya, ia terlihat seperti sebuah game yang dirilis dua generasi yang lalu alih-alih dekat ke game-game yang lebih modern. Sebegitu parahnya kebanyakan tekstur yang muncul, hingga terkadang Anda sulit untuk membedakan apa yang sebenarnya tengah terjadi, apalagi render terjadi di resolusi rendah bahkan dalam mode docked sekalipun. Sulit rasanya untuk tidak memimpikan dan mengidam-idamkan seperti apa Bayonetta 3 di bentuk lebih optimal jika ia dilepas di platform lebih kuat seperti Playstation 5 atau PC.

Bayonetta 3 jagatplay 201
Demi Tuhan, kau sebut ini tekstur..
Bayonetta 3 jagatplay 53
Setidaknya varian level-nya cukup menarik berkat aksi keliling dunia dan semesta yang dilakukan Bayonetta.

Semuanya dibangun di atas art direction yang sebenarnya keren dengan cita rasa Bayonetta yang kental. Sejak menit pertama, Anda langsung disuguhkan dengan scene katastropik berlebihan yang tetap memosisikan Bayonetta sebagai pahlawan yang sensual dan elegan di saat yang sama, mengatasi ancaman-ancaman ini tanpa rasa beban sekalipun. Perjalanan Anda mencari Alphaverse juga akan membawa Anda mengelilingi dunia yang juga dihadirkan dengan ragam landmark dan perubahan VA karakter sampingan yang langsung mencerminkan di negara mana Anda berpijak. Dengan animasi bertarung yang juga memukau, sekali lagi, ia membuat kami terus berandai-andai apa jadinya jika ia berjalan di mesin yang lebih handal untuk menanganinya.

Bayonetta 3 juga sayangnya datang dengan masalah kamera yang sama di sisi gameplay. Mengingat ada beragam varian musuh yang datang dengan ukuran super besar untuk Anda tundukkan, situasi penuh kepanikan saat menyerang dan menghindari serangan mereka seringkali membawa Anda pada posisi dimana kamera tidak lagi bekerjasama untuk membuat Anda mengerti apa yang terjadi. Memang ada usaha untuk membuat musuh depan kamera tampil transparan agar Anda mengetahui apa yang tengah Anda lakukan, namun berujung tak efektif. Kombinasi visualisasi dengan detail rendah, tampilan musuh transparan, dan kamera tak bersahabat ini seringkali memicu situasi dimana Anda tak lagi paham apa yang tengah Anda lakukan, apa yang dilakukan musuh, dan apa yang sebenarnya tengah terjadi. Untuk sebuah game yang butuh presisi eksekusi gerak, ini bisa jadi bencana.

Bayonetta 3 jagatplay 110
Ada begitu banyak situasi dimana kamera justru menjadi musuh Anda.
Bayonetta 3 jagatplay 115
Jennifer Hale melakukan tugasnya dengan baik sebagai VA baru Bayonetta.

Berita baiknya untuk urusan audio? Terlepas dari kontroversi yang sempat meliputi soal pergantian VA yang ia usung, kami harus memberi acungan jempol bagi Jennifer Hale yang harus diakui, melakukan tugas yang baik dengan Bayonetta 3. Level aksen British-nya memang tak lagi sekental apa yang dilakukan Taylor dulu, namun ia tetap mewakili kepribadian Bayonetta yang sensual, percaya diri, dan elegan di saat yang sama. Hale tetap berhasil menangkap kepribadian yang tentu tak tercermin dari satu Bayonetta saja, tetapi beberapa varian Bayonetta mengingat konsep multiverse yang ia usung. Sementara dari sisi musik? Ia tetap hadir dengan varian musik epik nan megah yang cukup untuk membuat bulu kuduk merinding sekaligus membangun atmosfer yang tepat bahwa yang Anda lawan, memang bukan sesuatu yang hadir dari dunia ini.

Kini dengan Kaiju!

Bayonetta 3 jagatplay 86
Parry dengan timing tepat untuk Witch Time adalah strategi utama Bayonetta selama ini, bahkan di seri ketiga ini.

Secara garis besar, Bayonetta 3 tetap datang dengan formula action dari seri sebelumnya yang juga menjadi ciri khas dari game-game Platinum Games selama ini. Di luar beragam kombinasi serangan dari pukulan dan tendangan yang bisa menghasilkan efek destruktif berbeda-beda, kunci mekanik lainnya terletak pada timing menghindar yang akan memberikan Anda ekstra buff bernama Witch Time. Selama Witch Time, waktu akan berhenti selama beberapa detik dimana Anda bisa menyerang musuh dengan bebas. Semakin mahir Anda menghindar di timing tepat, semakin banyak Witch Time yang Anda eksekusi, semakin bebas masalah pula pertarungan yang Anda lewati.

Tentu saja, Bayonetta 3 tetap menghadirkan sesuatu yang baru dan berbeda di dalamnya. Satu yang paling menarik adalah kemampuan Anda untuk memanggil iblis-iblis andalan Anda dan mengendalikannya secara manual, dengan hanya menggunakan satu tombol saja. Ini tentu berbeda dengan seri sebelumnya dimana mereka hanya muncul sebagai bagian cut-scene saja. Menggunakan resource bar magic yang bisa pulih seiring waktu, fungsi ini juga datang dengan balancing-nya sendiri. Selama memanggil dan mengendalikan raksasa-raksasa iblis ini, yang jumlah dan variannya akan bertambah banyak seiring waktu, Anda tidak akan bisa mengendalikan Bayonetta secara manual.  Oleh karena itu, ia rentan diserang selama proses ini. Apalagi beberapa varian monster yang Anda lawan juga tak sulit membunuh iblis Anda secara instan begitu saja, yang tentu saja butuh waktu cooldown sendiri sebelum bisa dipanggil lagi.

Bayonetta 3 jagatplay 57
Tak lagi harus berdasar cerita, Anda bisa memanggil iblis raksasa Anda secara manual!
Bayonetta 3 jagatplay 48
Bayonetta juga kini bisa bertransformasi sesuai dengan senjata yang ia gunakan.

Selain itu, Bayonetta juga kini akan diperkuat ragam senjata baru yang juga akan mempengaruhi jenis transformasi yang bisa ia lakukan. Transformasi ini akan terjadi otomatis di akhir serangan kombinasi untuk damage lebih mematikan atau bisa dilakukan secara manual jika Anda ingin memanfaatkan mereka pada saat proses eksplorasi. Akan ada begitu banyak varian transformasi yang bisa andalkan, yang sekadar menawarkan kecepatan lari, kesempatan memanjat objek,  atau terbang. Berita baiknya? Terlepas dari banyaknya varian senjata yang Anda miliki, setiap darinya akan tetap efektif untuk menghabisi setiap musuh yang ada bergantung pada gaya bermain dan senjata yang Anda favoritkan. Walaupun ia tetap punya identitas yang berbeda, dari kecepatan serangan hingga jarak yang bisa ia capai.

Maka dengan limitasi 2 buah senjata yang bisa Anda gonta-ganti secara instan dan tiga buah iblis Kaiju yang bisa Anda panggil, maka pertarungan di Bayonetta 3 akan berjalan lugas. Varian musuh yang Anda hadapi memang datang dengan beragam ukuran dan damage, yang beberapa di antaranya bisa berfokus pada serangan range dan melee. Berita baiknya? Hampir sebagian besar musuh punya animasi serangan yang jelas sehingga aksi memicu Witch Time selalu bisa diandalkan jika Anda cukup cermat. Tentu saja, selama kamera tetap bersahabat.

Sayangnya, Bayonetta 3 datang dengan struktur misi yang membosankan. Aksi Anda mencari Singularity selalu datang dengan format yang sama: bahwa Anda akan tiba di daerah yang baru, diperkenalkan dengan Bayonetta yang menguasai semesta tersebut, bertarung dengan ancaman utama di semesta tersebut, mendapatkan senjata dan iblis baru, dan kemudian bergerak lagi ke semesta selanjutnya. Terus mengulang struktur seperti ini untuk mendapatkan sedikit ekstra plot harus diakui, mudah terasa membosankan. Apalagi jika ia mulai diisi dengan tantangan platforming dimana Anda harus bergerak melewati daratan yang hendak runtuh, yang harus diakui, tidak pernah terasa menantang dan justru meninggalkan rasa frustrasi tersendiri apalagi jika kamera-nya mulai “bertingkah”.

Bayonetta 3 jagatplay 203
Struktur misi-nya sayangnya, terasa berulang. Ia selalu datang dengan konsep yang sama terlepas dari semesta yang berbeda.
Bayonetta 3 jagatplay 132
Untungnya ia sedikit tertolong dengan varian gameplay yang diusung, termasuk pertarungan jelas Kaiju berukuran masif.
Bayonetta 3 jagatplay 197
Gameplay ala-ala game ritme dengan iblis penyanyi ini adalah sesi terfavorit kami.

Untungnya, ada sedikit usaha untuk membuatnya tetap segar selama proses menjalani cerita yang diisi dengan cut-scene gila nan “lebay” khas Bayonetta selama ini. Ada proses pertarungan antara Kaiju kelas besar yang menggunakan sistem ala gunting-batu-kertas di beberapa scene, ada varian dimana Anda masuk ke dalam gameplay rail-shooter menghabisi monster-monster, hingga yang paling kami favoritkan, dimana Anda berperan sebagai monster penyanyi yang mengusir musuh menggunakan mekanik game ritme yang familiar. Sayangnya, walaupun banyak variasinya, ia tidak lantas mampu menggugurkan kebosanan karena struktur misi yang menyalin dari satu semesta ke semesta lainnya.

Maka mengikuti pakem game Platinum seperti pada umumnya juga, kinerja bertarung Anda biasanya akan langsung dinilai dengan sistem rating saat selesai yang akan menentukan reward Anda nantinya. Reward resource ini beragam, namun yang terpenting tentu saja mata uang dimana Anda bisa membelanjakannya untuk ekstra aksesoris, ekstra item penyembuh, atau sekadar item kosmetik untuk kostum Bayonetta yang bahkan juga bisa dipermak warnanya. Resource ini sendiri juga bisa dikumpulkan dari aksi eksplorasi yang jumlahnya cukup berlimpah, hingga Anda yang butuh item penyembuh banyak sekalipun karena skill yang kurang, tidak akan kelimpungan setidaknya di tingkat kesulitan normal.

Bayonetta 3 jagatplay 171
Para monster juga biasanya dipanggil untuk menyelesaikan puzzle spesifik.
Bayonetta 3 jagatplay 164
Anda juga bisa mengumpulkan collectibles untuk menikmati 3D model karakter yang ada.

Dengan beberapa misi yang punya ruang sedikit terbuka alih-alih hanya lorong-lorong linear, Anda kini juga bisa menyibukkan diri dengan beberapa aktivitas sampingan. Ada level challenge dengan syarat & ketentuan spesifik untuk diselesaikan yang biasanya menghadiahkan Anda potongan item untuk memperpanjang barisan health atau magic Anda. Ada pula collectibles yang bisa Anda nikmati di menu terpisah nantinya, yang berisikan dari musik hingga model karakter. Yang terpenting? Tentu saja tiga sejoli – kucing, katak, dan gagak dengan mutiara merah yang harus Anda cari dan kejar jika ingin membuka mode spesifik yang baru di dalam level. Sekali lagi ini semua misi sampingan, yang bisa Anda kejar atau tidak.

Dengan semua sistem baru ini, di luar struktur misi dan cerita yang membosankan, Bayonetta 3 tetap tampil sebagai game action yang seru dan ketat apalagi jika Anda terus mengejar Witch Time untuk aksi lebih mulus. Cita rasa Platinum tetap kental dan kian keren dengan aksi pertarungan Kaiju yang ada.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…