Kontrak Baru dengan NetEase Gagal Tercapai, Blizzard Tarik Game dari China

Dengan miliaran penduduk yang ia miliki, potensi pasar yang dimiliki oleh China memang besar. Tidak heran jika banyak perusahaan raksasa mati-matian berusaha masuk ke dalamnya, yang tentu saja langsung mendapatkan resistensi kuat dari rezim pemerintahan komunis di sana. Cerdasnya? China akan memperbolehkan produk-produk mereka masuk selama mereka melibatkan perusahaan lokal di sana sebagai distributor seperti yang terjadi di industri game. Ini memastikan perusahaan lokal ikut tumbuh. Berita buruknya? Keberlangsungan sang video game kini harus melibatkan kontrak dan permbicaraan dengan satu ekstra pihak, yang tidak selalu berhasil, seperti yang terjadi dengan Blizzard.
Blizzard secara resmi mengumumkan kegagalan negosiasi kontrak baru edngan NetEase yang selama ini menangani rilis game-game mereka di China daratan. Buntut dari kegagalan ini adalah pemberhentian sementara semua layanan game Blizzard di negara komunis tersebut, termasuk World of Warcraft, Heartstone, Warcraft III: Reforged, Overwatch, Starcraft Series, Diablo III, hingga Heroes of the Storm. Yang tetap berjalan hanya Diablo Immortal yang memang berdiri di bawah perjanjian yang berbeda.

NetEase dan Blizzard gagal mencapai kesepakatan baru terlepas dari kontrak yang akan selesai di bulan Januari 2023 mendatang. Tidak ada penjelasan lebih detail soal alasan di balik kegagalan tersebut. Yang menarik? Blizzard tetap optimis bahwa update teranyar untuk game besar mereka seperti World of Warcraft: Dragonflight, Hearthsone: March of the Lich King, dan Overwatch Season 2 tetap akan tiba akhir tahun ini. Besar kemungkinan Blizzard siap menggandeng perusahaan China yang lain untuk memastikan hal ini terjadi.
Dalam beberapa hari ke depan, gamer China tidak akan bisa lagi membeli apapun terkait game-game di atas. Bagaimana menurut Anda situasi ini?
Source: Activision