Pemerintah China Belum Keluarkan Izin Masuk Game Asing Selama 500 Hari Terakhir

Anda yang mengikuti berita game selama seminggu terakhir tentu sudah mendengar informasi soal pecah kongsi antara Blizzard dan NetEase soal distribusi game mereka di China daratan. Seperti yang kita tahu, China memang mengharuskan keterlibatan perusahaan lokal untuk masuknya produk asing, termasuk video game. Akibatnya? Hampir semua game Blizzard di luar Diablo Immortal akan ditarik untuk waktu yang tidak diketahui. Ada indikasi bahwa Blizzard akan menggandeng perusahaan teknologi yang lain sebagai distributor baru, namun sebuah fakta baru yang mengemuka justru memperkuat rasa pesimis. Apa pasal? China ternyata tengah “puasa game asing”.
Dengan perspesi yang masih negatif terhadap video game, ketatnya keluar izin rilis video game Pemerintah China untuk game asing ternyata jauh lebih ketat daripada game lokal. Diketahui bahwa sejak tanggal 28 Juni 2021 kemarin, atau lebih dari 500 hari yang lalu, China belum meloloskan satupun rilis game asing ke pasar mereka. Game asing yang terakhir masuk adalah Super Mario Party, The Division 2, dan Rayman: Legend. Ini berarti bahwa di tahun 2022 ini, sejauh waktu berjalan, tidak ada satupun game asing yang berhasil masuk resmi ke pasar China.

Kaitannya dengan Blizzard? Jika mereka berujung menunjuk distributor baru, besar kemungkinan Blizzard harus melewati lagi proses daftar ulang untuk semua game yang sempat mereka lepas, termasuk World of Warcraft hingga Overwatch. Jika melihat kelamnya proses pelolosan game asing yang terjadi selama 500 hari terakhir, Blizzard tampaknya harus menunggu waktu lama sebelum produk mereka bisa kembali tersedia di pasar China.
Tidak ada informasi lebih detail dan jelas soal alasan di balik “keringnya” pelolosan izin rilis game asing di China selama 500 hari terakhir ini. Bagaimana menurut Anda situasi ini? Optimis Blizzard bisa membawa game mereka kembali ke China?