Putus Kontrak dengan EA, Organisasi FIFA Umumkan 4 Game Berbasis Blockchain
Membicarakan FIFA di industri game saat ini memang rentan menimbulkan kebingungan. Mengapa? Setelah selama puluhan tahun terasosiasi dengan game sepakbola racikan EA Sports, putusnya kontrak yang seharusnya terjadi setelah Piala Dunia 2022 akan membuat EA tak lagi menggunakan nama yang satu ini. Kata atau tulisan “FIFA” kini akan mengacu pada organisasi utama sesungguhnya di dunia nyata, yang memang sudah sempat mengutarakan ketertarikan untuk mengembangkan lebih banyak game bersama developer-developer lain. Proyek perdana mereka sepeninggal EA? Percaya atau tidak, langsung 4 buah game berbasis blockchain!
Tidak perlu menunggu lama bagi FIFA untuk langsung “menjual” hak atas Piala Dunia Qatar 2022 mereka ke empat buah game yang kesemuanya adalah game berbasis Web 3.0 dengan teknologi berbasis blockchain sebagai basis. Mereka adalah AI League: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition, FIFA World Cup Qatar 2022 in the Upland Metaverse, FIFA World Cup Qatar 2022 on Phygtl, dan Matchday Challenge: FIFA World Cup Qatar 2022 Edition. Menariknya lagi? Beberapa di antara game ini bahkan akan memuat fitur prediksi berhadiakan reward fisik ataupun digital.
Belum ada informasi apakah organisasi FIFA sudah menunjuk developer kelas AAA untuk mengembangkan game sepakbola sekelas apa yang ditawarkan oleh EA selama ini atau tidak. Bagaimana menurut Anda langkah perdana FIFA selepas dari EA ini? Rasional atau terlihat maruk?