Sony Sebut Battlefield Tak Mampu Saingi Call of Duty

Drama soal akan lolos atau tidak lolosnya proses akuisisi Microsoft atas Activision memang jadi pemandangan yang selalu menarik untuk ditunggu. Apa pasal? Karena atas nama argumen untuk meyakinkan badan yang berwenang, pihak yang mendukung dan menentang akan melemparkan begitu banyak narasi yang menarik untuk disimak. Pihak dalam kasus ini tentu saja Microsoft sebagai pihak yang hendak mengakuisisi dan Sony sebagai pihak yang menentang, dengan kecemasan terhadap monopoli sebagai alasan. Kali ini, argumen ini melibatkan perseteruan antara dua franchise FPS raksasa – Battlefield dan Call of Duty.
Untuk menekankan pentingnya Call of Duty di platform mereka, Sony mau tidak mau membandingkannya dengan Battlefield yang mereka secara terbuka anggap tak mampu menyaingi franchise milik Activision tersebut. Sony menyebut bahwa terlepas dari kemiripan konsep keduanya, Battlefield “hanya” mampu terjual sebanyak 88,7 juta kopi sementara Call of Duty sudah berada di angka 400 juta kopi. Ini membuktikan bahwa posisi Call of Duty tak bisa digantikan oleh franchise lain, apalagi mengingat ia selalu tampil sebagai game FPS terlaris hampir setiap tahun.

Membandingkan keduanya tentu saja sebuah langkah tak rasional, apalagi mengingat ragam perbedaan konsep dari gameplay hingga hal mendasar seperti jadwal rilis. Namun Sony sendiri sepertinya butuh argumen untuk memastikan Call of Duty tak jatuh eksklusif di tangan Microsoft. Bagaimana menurut Anda situasi ini?
Source: Eurogamer