Yuji Naka Ditangkap untuk Kedua Kalinya, Kali Ini Kasus FF VII The First Soldier!
Beberapa tahun yang lalu, nama Yuji Naka masih bisa dibilang diasosiasikan dengan sesuatu yang positif. Bahwa ia menjadi salah satu otak yang melahirkan sang landak biru ikon SEGA yang masih populer hingga saat ini – Sonic. Beberapa gamer bahkan mungkin masih mengantisipasi karyanya bersama dengan Square Enix – Balan Wonderworld yang di kala itu diharapkan bisa membangkitkan kembali sensasi game platformer lawas yang kian terkikis. Namun nyatanya? Alih-alih berita baik dan positif, nama Yuji Naka saat ini justru melekat dengan dua kata – kriminal dan serakah. Semuanya terjadi karena kasus perdagangan orang dalam yang ia lakukan untuk kedua kalinya!
Setelah sempat ditangkap karena kasus perdagangan orang dalam terkait game “Dragon Quest Tact” yang terjadi bulan lalu, Yuji Naka kembali ditangkap belum lama ini untuk tuduhan kasus yang sama – perdagangan orang dalam. Namun bukan lagi untuk Dragon Quest Tact, melainkan game mobile Square Enix yang lain – Final Fantasy VII First Soldier.
Asahi: Tokyo District Public Prosecutor's Office re-arrested former Square Enix employees, including Yuji Naka, this time for alleged insider trading related to Final Fantasy VII The First Soldier.https://t.co/84VZlTAu3s
— Takashi Mochizuki (@6d6f636869) December 7, 2022
Modus operandinya sendiri sama. Naka dipercaya sudah mengetahui soal rencana Square Enix untuk berkolaborasi dengan developer asal Nagoya – Ateam untuk meracik Final Fantasy VII First Soldier jauh jauh hari sebelum pengumuman resmi kepada publik dilakukan. Naka dengan informasi orang dalam itu langsung membeli sekitar 120.000 lembar saham milik Ateam senilai 144,7 juta Yen dan kemudian mendulang untung dari kenaikan harga saham setelah pengumuman resmi terjadi. Tidak sendiri, karyawan Square Enix lain bernama Taisuke Sasaki juga dipercaya ikut andil dalam aksi ini.
Belum jelas apakah ini akan menjadi kasus terakhir bagi Yuji Naka, atau “kenakalannya” dalam urusan perdagangan orang dalam menyebar ke lebih banyak judul Square Enix yang lain atau tidak. Apakah akan ada kasus ketiga? Kita tunggu saja!