Review Dead Space Remake: Isak Tangis di Luar Angkasa!
Berbicara soal Dead Space memang berbicara soal salah satu kasus cukup unik di industri game. Ketika game berujung dipuja-puji kualitasnya, ia biasanya berasosiasi kuat dengan angka penjualan fantastis yang kemudian, menjamin masa depan sang franchise. Namun hal yang sama ternyata tak terjadi di Dead Space. Komunitas baru “menyadari” betapa kerennya Dead Space sebagai game survival horror ketika EA di masa itu, memutuskan untuk mengistirahatkan franchise ini untuk waktu yang tidak ditentukan yang kemudian diikuti dengan perlahan tapi pasti, dimatikannya juga sang developer – Visceral Games. Angka penjualan tak memuaskan tersebut juga sempat “dikambinghitamkan” kepada kualitas horror yang terlalu seram, hingga tak banyak gamer tertarik menikmatinya.
Bayangkan betapa lega dan senangnya para fans Dead Space ketika EA memutuskan untuk memberikan kesempatan baru bagi franchise ini. Tidak lewat seri baru memang, melainkan lewat sebuah proses remake berbasis Frostbite Engine yang akan membawanya ke level modernisasi yang baru. Tanggung jawab tersebut diserahkan kepada studio baru – EA Motive yang juga siap menyuntikkan konten-konten baru di dalamnya. Salah satu yang paling pantas diantisipasi? Tentu saja teknik One Shot Camera ala God of War yang akan membuat petualangan Isaac Clarke bergerak lebih mulus tanpa dipotong atau waktu loading sama sekali. Sesuatu yang di atas kertas, berpotensi membuatnya terasa lebih sinematik.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Space Remake ini? Apa yang membuat kami sebagai game yang siap untuk menawarkan isak tangis di luar angkasa? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Seperti halnya cerita di versi original, Dead Space Remake tetap akan meminta Anda untuk berperan sebagai enginner bernama Isaac Clarke yang menjadi salah satu kru kapal luar angkasa bernama USS Kellion. Kapal sama yang kebetulan mendapatkan tugas misterius untuk menginvestigasi kapal bernama USG Ishimura yang tak lagi memberikan kontak apapun sejak mendekati sebuah planet bernama Aegis VII.
Seperti yang bisa diprediksi, aksi investigasi ini langsung berubah menjadi mimpi buruk yang tidak ingin dilewati siapapun. Kru USS Kellion menemukan bahwa tidak hanya penuh mayat, potongan tubuh, serta darah yang menggenang dimana-mana, USG Ishimura ternyata sudah dipenuhi oleh barisan monster menyeramkan yang datang untuk menghabisi mereka. Diketahui bernama Necromorphs, Isaac yang terpisah pun mau tidak mau harus mengaktifkan insting bertahan hidupnya. Memanfaatkan keahlian dan ketahannya sebagai seorang enginner, ia harus melarikan diri dari kapal terkutuk tersebut.
Namun seperti yang bisa diprediksi, perjalanan ini sendiri tidak mudah. Tidak hanya karena Necromorphs yang hadir dalam beragam varian berbeda yang sama efektifnya untuk menghabisi ia, Isaac juga menemukan bahwa ada keterlibatan erat kru USG Ishimura dalam memicu musibah ini alih-alih sesuatu yang terjadi karena kecelakaan semata. Bahwa ada kesan kuat bahwa sebuah grup religius bernama Unitologist menjadi salah satu akar permasalahan. Ia juga sepertinya berkaitan dengan sebuah artifak dari peradaban alien bernama Marker yang setengah mati, berusaha mereka lindungi.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi di USG Ishimura? Mampukah Isaac bertahan hidup bersama dengan kru Kellion yang lain? Apa pula itu Marker yang sepertinya jadi pusat bencana yang terjadi? Semua jawaban dari pertanyaan ini akan bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dead Space Remake ini.