Review Spongebob SquarePants – The Cosmic Shake: Baru Tapi Penuh Nostalgia!
Keseriusan Garap Pasar Indonesia yang Fenomenal
Dari sisi presentasi visual, apa yang ditawarkan SquarePants: The Cosmic Shake memang tidak bisa dibilang istimewa. Proses translasi dari dunia kartun ke dalam format tiga dimensinya sendiri memang terhitung mulus dan menawan, dengan kemampuan yang tetap handal untuk menangkap detail dan juga keunikan masing-masing karakter. Ia tidak tampil seindah film-film “live” Spongbob yang berbasis CGI memang, namun sisi visual ini menjalankan tugasnya dengan baik. Anda juga akan bertemu dengan Bikini Bottom yang diisi dengan ragam penduduk dan bangunan ikonik dan familiar, namun kini tentu saja dengan kebebasan ekstra untuk mengeksplorasi setiap sudutnya. Walaupun harus diakui, Bikini Bottom kini berperan tak ubahnya hub untuk dunia paralel yang jadi stage permainan yang sesungguhnya.
Lantas, apa yang membuat SquarePants: The Cosmic Shake ini begitu istimewa? Karena ia menjadi standar keseriusan menggarap pasar Indonesia yang tidak pernah kami temukan di game manapun. Tentu menyenangkan bahwa banyak game luar kini menawarkan opsi subs bahasa Indonesia untuk membantu gamer Indonesia yang tak fasih bahasa Inggris untuk menikmatinya. Selangkah lebih jauh, SquarePants: The Cosmic Shake bahkan menawarkan dub bahasa Indonesia. Ini berarti, tak hanya teks saja, Anda juga bisa menikmati keseluruhan game ini dengan percakapan bahasa Indonesia. Lebih gilanya lagi? Dubber mereka tak main-main.
Bahwa alih-alih mendatang aktor atau aktris sulih suara sembarangan untuk mengisi karakter-karakter ini, THQ Nordic berujung memilih dan menggunakan aktor sulih suara “asli” kartun Spongebob versi Indonesia yang sempat tayang di Global TV di masa lalu. Benar sekali, suara-suara ikonik yang sempat menemani masa kanak-kanak dan remaja kita sebelum diganti di versi terbaru saat ini tersebut, sebagian besar kembali untuk mengisi karakter andalan mereka di SquarePants: The Cosmic Shake. Tak heran game baru yang satu ini, seperti yang kami ambil sub-judul di atas, meninggalkan rasa nostalgia yang begitu kuat terlepas dari fakta bahwa ia adalah sebuah game baru.
Maka hanya didasarkan pada hal tersebut saja, dimana Anda bisa memainkan game terbaru Spongebob dengan suara, intonasi, dan karakterisasi yang begitu familiar dengan Anda sebagai gamer Indonesia, kami jatuh hati pada sisi presentasi yang ia usung. Bahkan tidak berlebihan untuk menyebut bahwa ini akan menjadi salah satu alasan terkuat Anda melirik game yang satu ini.
Antara Kuno atau Untuk Anak-Anak
Platformer atau adventure adalah sebuah genre yang harus diakui, tumbuh cukup pesat selama beberapa tahun terakhir ini. Baik dari scene indie yang biasanya tak sulit meleburnya dengan konsep lain ataupun datang dari publisher besar seperti Crash Bandicoot 4 misalnya, ia kini tidak lagi sekadar genre yang bisa Anda pandang sebelah mata. Sebagian besar game platformer kini dituntut untuk memberikan tantangan yang cukup solid untuk koordinasi mata dan tangan Anda, memastikan diri terus segar lewat desain level dan tantangan yang beragam, hingga kebutuhan untuk menawarkan kecepatan gerak yang sesuai. SquarePants: The Cosmic Shake sayangnya jatuh sebagai game platformer dengan konsep kuno yang sering Anda temui di era Playstation 2 alih-alih modern.
Aksi eksplorasi Spongebob dan Patrick ke dalam beragam dunia paralel ini memang terdengar fantastis di atas kertas, karena Anda akan mencicipi beragam dunia berbeda yang diisi dengan karakter-karakter yang serupa yang kini berperan dengan kepribadian lain. Konsepnya juga dihiasi dengan fokus cerita dan tema berbeda yang harusnya mampu mengusir kebosanan. Namun seperti yang kami bicarakan sebelumnya, ia berujung muncul sebagai game aksi platformer yang terasa kuno.
Apa artinya? Bahwa alih-alih sebuah game dengan kecepatan tinggi yang menawarkan kecemasan dan tantangan di setiap sudut untuk Anda, ini adalah sebuah game platformer santai dengan tingkat kesulitan rendah dan kecepatan lambat yang membuat kami curiga bahwa eksisnya mekanik yang ia tawarkan terjadi karena satu di antara dua hal: ia memang didesain untuk anak-anak atau ia memang “tidak sengaja” dirancang untuk mengikuti pakem game platformer yang sudah kuno. Anda yang butuh reaksi dan otak Anda teruji akan merasa SquarePants: The Cosmic Shake membosankan.
Karena harus diakui, hal tersebutlah yang terjadi pada kami terlepas dari nikmatnya aksi dubbing VA Indonesia Spongebob yang memesona. Kami harus mengakui bahwa kami mereview game ini tanpa menyelesaikannya dan hanya menyelesaikan setidaknya sampai dunia ketiga karena kebosanan yang terjadi. Begitu santai dan lambatnya sensasi yang ia tawarkan sebagai game action platformer, hingga yang terasa hanyalah kehampaan ketika melompat dari satu tempat ke tempat lain, melawan musuh berbentuk jeli yang itu-itu saja, sembari berusaha menyelesaikan puzzle yang sama sederhananya. Tidak ada satupun elemen yang membuat otak kami harus senantiasa waspada dan mawas.
Sebagian besar pengalaman Anda bermain SquarePants: The Cosmic Shake akan dihiasi dengan sekuens seperti ini. Anda membuka portal dunia paralel yang baru, masuk dan menemukan sedikit sisi cerita, melompati platform yang tak pernah menantang ataupun sulit, menemukan kekuatan baru nan konstan yang bisa Anda gunakan sampai level selanjutnya, bertarung melawan boss, dan mengulang hal tersebut hingga selesai. Panjang level yang di beberapa tempat terasa bertele-tele juga ikut berkontribusi pada hal ini juga jadi ekstra masalah. THQ Nordic jelas berusaha untuk menawarkan variasi dengan menyuntikkan sesuatu yang unik di setiap level yang Anda temui, dari kebutuhan untuk bergaya demi fotografer, menarik tiang bendera berikatkan kaos kaki, hingga memasak Krabby Patty Anda sendiri. Namun alih-alih membuatnya bervariasi, ia justru berkontribusi pada rasa kebosanan yang ada.
Tapi di sisi lain, alasan mengapa kami merasa game ini berujung ditujukan untuk anak-anak, karena kami bisa melihat bahwa kecepatan dan tantangan yang ia tawarkan tetap akanmenarik untuk kelompok umur tersebut, apalagi jika mereka belum pernah menyentuh genre platformer sebelumnya. Mereka selalu bisa mengambil waktu untuk memutuskan kapan waktu yang tepat untuk melompat. Mereka juga dibantu dengan sistem checkpoint yang sangat bersahabat, dimana game over akan membawa Anda ke lokasi terdekat Anda tewas di banyak titik. Masih kurang bersahabat? Patrick yang notabene terus menemani Anda biasanya akan secara otomatis membawakan Anda item penyembuh setiap kali Anda sekarat.
Kesederhanan ini juga terpancar lewat musuh-musuh Jeli yang akan Anda lawan di sepanjang perjalanan. Memang akan ada banyak varian yang butuh strategi tertentu, namun sebagian besar dari mereka akan bisa Anda tunduhkkan dengan ayunan jaring atau tendangan karate yang akan Anda pelajari nanti. Ada musuh yang butuh sedikit pembelajaran timing, namun tidak akan menuntut Anda hingga harus melakukan aksi salto bolak balik karenanya. Tendangan karate yang bisa Anda lakukan dalam bentuk chain melawan musuh-musuh terdekat akan membuat tingkat kesulitan yang sudah rendah ini kian rendah.
Maka kombinasi dari mekanik-mekanik yang terasa usang dibandingkan banyak game platformer yang dirilis bertahun-tahun terakhir ini, terutama dari scene indie, membuat SquarePants: The Cosmic Shake harus diakui tak menarik dari sisi gameplay.