Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!
Leon! Help!

Jika Anda berbicara dengan banyak gamer veteran Resident Evil 4 original soal bagian mana yang paling menyebalkan dari sesi gameplay mereka, setidaknya di pengalaman mereka mencicipinya, maka nama Ashley sepertinya akan terdengar setidaknya beberapa kali. Karakter yang di sisi cerita memang harus Anda selamatkan ini ternyata ditranslasikan menjadi gameplay, dimana di banyak sesi permainan, ia akan terus mengikuti aksi Anda. Permainan tentu saja berakhir ketika Ashley yang memiliki bar HP-nya sendiri ini, berujung ditangkap atau dibunuh oleh musuh yang ada.
Berita baiknya? Capcom setidaknya membuat Ashley di Resident Evil 4 Remake ini menjadi jauh bisa ditoleransi. Anda kini disediakan begitu banyak opsi untuk memastikanya tetap aman. Sebagai contoh? Anda kini bisa memberikannya perintah dengan dua varian: “ketat” dan “renggang” dengan hanya menggunakan 1 tombol saja. “Ketat” akan membuat Ashley bergerak menempel sedekat mungkin Anda, yang membuatnya lebih efektif ketika Anda berusaha lari dari kejaran dan kepungan musuh. “Renggang” akan membuat Ashley menjaga jarak di belakang Anda, hingga ia efektif untuk memastikan dirinya tak mengacaukan aksi tembak-menembak Anda yang bisa berujung beringas di garda depan. Beberapa lokasi dengan event pertempuran melawan horde juga menyediakan tempat spesifik bagi Ashley untuk bersembunyi, hingga ia tak jadi gangguan. Opsi yang solid.
Ashley di seri kali ini juga tidak memuat bar HP sama sekali, hingga Anda tak perlu banyak mengkhawatirkannya akan menjadi alasan Anda menatap layar Game Over berulang kali. Jika ia berujung ditangkap dan diculik oleh musuh, sebuah bar merah akan muncul untuk memperlihatkan seberapa cepat pergerakan si penculik sebelum Ashley menghilang dan Anda gagal berperan sebagai sang bodyguard. Ketika mendapat serangan yang brutal dari musuh, Ashley juga akan jatuh terlebih dahulu dalam mode “Incapacitated” alih-alih langsung tewas. Dengan menekan satu tombol spesifik, Anda bisa membangkitkannya kembali dan Ashley akan kembali segar dan mengikuti Anda seperti seharusnya. Bagian terbaiknya? Ashley juga akan bisa otomatis bangkit dari situasi “Incapacitated” yang ia alami secara otomatis jika ia tidak menerima damage susulan untuk kurun waktu tertentu, yang tentu saja sangat membantu.


Walaupun demikian, AI Ashley di seri ini sendiri masih belum bisa dibilang sempurna. Di salah satu sesi level dimana Anda harus melewati hantaman ledakan dari catapult yang meluncur dari segala arah, posisi Ashley dalam kondisi “ketat” ataupun “renggang” masih sering berada dalam area jarak ledakan dari lemparan catapult tersebut, yang membuatnya secara konsisten jatuh ke dalam mode “incapacitated” secara konstan karena interval yang ada. Si Ai dalam posisi “renggang” sekalipun tidak punya kewaspadaan untuk setidaknya menjauh sedikit dari Leon yang jadi sasaran lemparan dan mendekat ketika situasi lebih aman. Ia akan mengikuti perintah Anda bak kerbau tanpa sedikit pun kepintaran.

Jelas bahwa Capcom bekerja keras untuk memastikan misi escort Ashley yang sempat menjadi meme menjadi konsep yang lebih bisa ditoleransi di Resident Evil 4 Remake, sesuatu yang harus diakui berhasil mereka eksekusi dengan cukup baik dan seimbang di saat yang sama. Seperti sang seri original, namun dengan konsep yang berbeda, akan ada salah satu sesi dimana Anda sepenuhnya menggunakan Ashley yang tentu saja hadir tanpa senjata api sama sekali. Berbekalkan sebuah lentera yang setidaknya bisa menghentikan gerak musuh dengan armor klasik, gameplay-nya memang difokuskan pada aksi menyelesaikan puzzle sembari bertahan hidup. Di proses eksplorasi, Anda juga bisa meminta Ashley untuk mencapai tempat tinggi dan mengakses wilayah yang tidak bisa Anda lakukan sendiri, membuatnya berguna.
Mengulang Sebuah Keajaiban

Kelahiran dan kesuksesan yang berhasil dicapai Capcom dengan Resident Evil 4 ketika ia dirilis di tahun 2005 yang lalu harus diakui adalah sebuah “keajaiban”. Kita bicara soal sebuah game yang merombak semua pakem yang sempat membuatnya sukses, menyuntikkan sesuatu yang ternyata oh ternyata berujung revolusioner, dan berakhir dengan game action survival horror fantastis yang dibangun rapi. Tidak usah peduli dengan cita rasa kegilaan nan tak masuk akal yang ia bawa, apalagi ketika Leon berlari dari sebuah mecha batu raksasa yang entah bertenagakan apa, namun keseluruhan pengalaman yang ia usung berujung menyenangkan dan adiktif.
Seperti tantangan yang dihadapi Square Enix dengan Final Fantasy VII, Resident Evil 4 adalah sebuah “legenda” di library game-game yang sempat dilepas Capcom di masa lalu. Ada begitu banyak gamer yang tumbuh besar dengannya dan jatuh hati dengan elemen revolusioner yang ia tawarkan, yang bahkan berujung banyak ditiru oleh game-game yang rilis setelahnya. Ketika proyek “Remake” ini diumumkan, ada begitu banyak ruang yang bisa jadi sumber kritik, apalagi jika kita berkaca pada ketidaksempurnaan Capcom menangani Resident Evil 3 Remake sebelumnya. Berita baiknya? Seperti sebuah keajaiban terulang, Resident Evil 4 Remake berujung fantastis.
Seperti yang kami bicarakan sebelumnya, ada apresiasi yang super tinggi pada kemampuan Capcom untuk melebur dan meracik sebuah seri remake yang terasa familiar dan menyegarkan di saat yang sama. Hal-hal ikonik yang mendefinisikan seri originalnya dipertahankan dan berujung jadi fan-service untuk para gamer veteran, sementara itu ia menawarkan begitu banyak hal baru dari desain area, lokasi yang berbeda, varian musuh, hingga solusi untuk beragam puzzle yang ada. Pengalaman yang sudah begitu menyenangkan dan adiktif di seri originalnya kembali dengan sensasi yang segar dan sama menyenangkan dan adiktifinya di seri Remake ini.
Apalagi beberapa perubahan yang ia usung memberikan konteks lebih baik untuk keseluruhan cerita Resident Evil itu sendiri. Anda bisa mempelajari latar belakang seorang Luis yang di seri originalnya berujung jadi karakter sampingan tanpa banyak peran. Luis di sini memiliki kisahnya sendiri dengan penebusan yang berujung membuatnya berujung menjadi seorang pahlawan yang sepantasnya. Hal yang sama juga diubah oleh Capcom untuk sosok Ashley, yang tidak hanya lebih bisa diandalkan pada saat Anda berpetualang bersama, namun kini punya lebih banyak peran dan fungsi di cerita. Ia bukanlah lagi wanita yang sekadar berteriak meminta tolong dan memberatkan Anda. Sebuah perubahan yang pantas disambut dengan tangan terbuka.
Salah satu yang cukup fantastis yang berhasil dipertahankan Capcom adalah mempertahankan replayability sang seri original ke seri Remake ini. Walaupun hadir dengan gaya yang berbeda, Resident Evil 4 Remake tetap menawarkan konsep New Game + yang hadir dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk mereka yang ingin menantang diri. Sementara itu, ada pula beragam senjata api nan unik yang bisa dikejar dan dibuka jika Anda berhasil menyelesaikan satu playthrough di bawah waktu tertentu. Dengan pengalaman yang menyenangkan, game ini tidak akan sulit untuk menarik Anda kembali.