Di-bully Gamer, VA Ada Wong Resident Evil 4 Remake Matikan Komen Sosmed

Reading time:
April 3, 2023
ada wong resident evil 4 remake

Puja-puji memang pantas mengarah pada apa yang berhasil dilakukan Capcom dengan Resident Evil 4 Remake, yang walaupun terasa familiar di banyak tempat namun tetap mampu menawarkan sensasi menyegarkan lewat banyak hal baru yang ia suntikkan. Hadir dengan gameplay yang adiktif dan menantang di saat yang sama, ia berujung dicintai oleh gamer veteran ataupun pendatang baru di seri ini. Namun tentu saja ia tidak sempurna, dengan keluhan tetap datang dari segala arah. Salah satu komplain yang paling sering didengar? Kualitas VA Ada Wong yang dianggap tidak sebaik di Resident Evil 2 Remake. Suara Ada Wong di seri kali ini dianggap gagal menangkap karakternya dengan sesuai, terutama soal misteri dan sensualitasnya.

Berita buruknya? Komplain yang satu ini ternyata cukup untuk membuat kelompok-kelompok gamer toxic tanpa pertimbangan matang untuk menyerang si Voice Actress Ada Wong di seri ini – Lily Gao. Komentar di akun Instagram Lily Gao terus mendapatkan serbuan komentar negatif, dari yang berbentuk kritik rasional hingga yang menghina rendah performa yang sudah ia tampilkan. Akibatnya? Gao pun memutuskan untuk mematikan sesi komentar akunnya tersebut. Seperti yang bisa diprediksi, tingkah laku gamer-gamer seperti ini pun memicu kritik dari beragam tempat.

ada wong va comment
VA Ada Wong di RE4 Remake – Lily Gao harus mematikan komentar di sosmed-nya karena serangan gamer.

 

Ini tentu bukan pertama kalinya kasus gamer-gamer bertindak seperti ini, dimana di beberapa kasus ekstrim, langkah seperti mengirimkan ancaman pembunuhan atau meminta sang target untuk bunuh diri sempat dilakukan hanya karena konten video game yang tidak mereka setujui atau sukai. Bagaimana menurut Anda situasi yang satu ini?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…