Unrecord – Game FPS dengan Visual Paling Realistis?

Reading time:
April 26, 2023

Kemajuan teknologi di industri game memang seringkali dijadikan pondasi untuk membangun game-game dengan konsep unik yang mungkin sebelumnya tidak bisa difasilitasi atau game-game dengan visual lebih realistis yang tentu saja berusaha mengejar kesetaraan dunia nyata. Untuk urusan terakhir ini, bersama dengan tren selama beberapa tahun terakhir ini, ia tidak lagi soal memperbanyak jumlah polygon layaknya generasi-generasi sebelumnya, tetapi mulai berusaha mensimulasikan tata cahaya dan pantulan yang lebih baik. Berita baiknya? Setelah penantian yang lama, sebuah game setidaknya sudah memamerkan bahwa visual super realistis ini mungkin dicapai dengan Unreal Engine 5. Benar sekali, kita bicara soal Unrecord.

Diperkenalkan lewat sebuah trailer perdana dan langsung berhasil mencuri hati banyak gamer, Unrecord yang didefinisikan sebagai game “FPS body-cam” memang pantas menyandang predikat sebagai game FPS dengan visual paling realistis saat ini. Sebegitu realistis-nya, hingga tak sedikit gamer skeptis di internet yang menyebutnya sebagai rekaman dunia nyata yang diracik ulang menggunakan filter. Situasi yang cukup untuk membuat sang developer – DRAMA harus membuktikan diri lewat Unreal Engine 5 editor bahwa Unrecord memang sebuah video game.

unrecord
Dengan visual super realistis, Unrecord langsung mencuri perhatian banyak gamer.

Unrecord sendiri hendak diracik sebagai game FPS yang imersif dan punya kekuatan cerita di saat yang sama. Dimana tidak hanya visual realistis saja, gamer juga akan didukung dengna sistem dialog serta cerita yang akan menggugah dilema moral Anda. Sang developer sendiri menyebut sang sisi cerita akan sepadan dengan apa yang Anda temukan di novel detektif atau thriller.

DRAMA sendiri masih belum memberikan informasi soal rencana rilis, namun setidaknya sudah mengkonfirmasikan rilis versi PC lewat halaman Store Steam yang kini sudah tersedia. Bagaimana menurut Anda? Terlihat keren?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…