Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Reading time:
April 6, 2023
Troublemaker jagatplay 2

Hampir semua gamer Nusantara yang mengikuti scene lokal sepertinya tidak akan asing lagi dengan nama “Parakacuk” – game action yang diracik oleh tim bernama Gamecom Team sejak beberapa tahun yang lalu. Hype yang mengitari game ini begitu kuat ketika beragam publikasi, lokal ataupun luar, langsung membandingkan konsep setting sekolahan yang ia bawa dengan game milik Rockstar – Bully di kala itu dengan sisi aksi yang bahkan diasosiasikan dengan seri Yakuza. Tak ayal lagi, semua berita yang juga datang tanpa klaifikasi ataupun penyanggahan dari sang tim developer tersebut langsung menimbulkan harapan bahwa akhirnya Indonesia akan punya game semi open-world dengan visualisasi tiga dimensi yang seharusnya.

Dalam proses pengembangan yang terjadi, nama Parakacuk kemudian dipermak menjadi Troublemaker, yang notabene seharushya lebih efektif untuk menjaring potensi pasar dari luar Indonesia. Perubahan nama ini tidak lantas diikuti dengan perubahan elemen lainnya dari Gamecom Team. Troublemaker tetap bertahan sebagai game action bertema sekolah Indonesia yang juga hendak menjual intensitas kata-kata kotor dan kasar sebagai identitas yang lain, dimana Anda tidak akan sulit melihat dan mendengar kata “Bangsat” hingga yang lebih parah tersedia sejak menit awal hingga akhir permainan nantinya. Sebuah strategi yang lumayan unik.

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa yang membuat kami menyebutnya sebagai game dengan hasrat tinggi tapi dilanda impotensi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Troublemaker jagatplay 11
Selamat datang di hidup Budi yang penuh pertarungan!

Troublemaker memosisikan Anda sebagai seorang remaja pria bernama Budi yang tidak hanya seringkali terlibat perkelahian di luar keinginannya, namun juga memiliki keahlian di sana. Kasus pertarungan terakhirnya membuat sang Ibu memutuskan untuk memindahkan Budi ke sekolah lain – SMK Cipta Wiyata yang ternyata berujung lebih buruk. Budi kini masuk ke dalam SMK dimana alih-alih ditentang, perkelahian antar siswa justru didukung.

Budi kemudian terperangkap dalam sebuah plot yang sulit untuk dinilai dengan nalar. Untuk alasan tertentu, SMK Cipta Wiyata ternyata memiliki sebuah turnamen pertarungan tangan kosong antar anak-anak beragam jurusan untuk memperebutkan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah). Siapapun yang menang akan didukung dengan dana BOS setelah ia lulus hingga berujung mendapatkan kerja, membuat tawaran ini terlihat menggoda di tengah stigma lulusan SMK yang di game ini, disebut-sebut sulit untuk mendapat kerja. Budi pun terpilih untuk mewakili jurusannya, dengan teman-teman seperti Zaenal, Rani, dan Boby sebagai pendukung.

Troublemaker jagatplay 44
Selamat di SMK Cipta Wiayata yang dengan “cerdas”nya mengunci bantuan dana BOS di balik turnamen tarung tangan kosong.
Troublemaker jagatplay 66
Siapa yang akan keluar jadi juara?

Maka seperti yang bisa diprediksi, SMK Cipta Wiyata juga diisi dengan begitu banyak murid pertarung lainnya yang datang dengan gaya bela diri mereka masing-masing. Ada yang memang secara resmi masuk ke dalam turnamen untuk memperebutkan hak atas BOS yang sama, namun tak sedikit pula yang sekadar berkumpul untuk menjadi kelompok perundung atau sekadar preman kecil di lingkungan pendidikan ini. Mereka-mereka yang meang harus berakhir bertukar tinju dan tendangan dengan Budi nantinya.

Lantas, tantangan seperti apa yang harus dilalui Budi? Lawan-lawan seperti apa yang harus ia hadapi? Bagaimana pula peran teman-teman pendukungnya yang lain? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Troublemaker ini.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…