Nintendo Ingin Racik Lebih Banyak Game Zelda Bergaya “Open-World”

Reading time:
May 16, 2023
zelda tears of the kingdom 1

Sensasi petualangan yang tak sulit untuk membuat bulu kuduk Anda merinding, ditemani oleh musik yang menggugah, melawan begitu banyak tantangan dari sekadar pertarungan hingga eksplorasi, ada alasan mengapa lewat beragam seri yang sempat ia lepas, The Legend of Zelda berhasil bertahan di tengah kemajuan industri game. Kerennya lagi? Alih-alih monoton dan terperangkap di masa lalu, seri ini juga terus berevolusi. Puncaknya ada pada Legend of Zelda: Breath of the Wild di tahun 2017 kemarin, dimana konsep dunia terbuka kini ditawarkan bersama dengan segudang kekuatan dan perlengkapan yang mendukung kreativitas. Disempurnakan di Tears of the Kingdom, ini sepertinya akan jadi formula yang akan dipegang Nintendo untuk Zelda di masa depan.

Hal ini lah yang diungkapkan oleh sang otak – Eiji Aonuma dalam wawancara terbarunya dengan GameInformer. Aonuma menyebut bahwa rilis dan kesuksesan Ocarina of Time di masa lalu telah melahirkan format game Zelda yang mereka kembangkan selama beberapa seri, namun harus diakui, ia datang dengan banyak keterbatasan. Padahal, Nintendo ingin gamer punya kebebasan lebih baik di Zelda. Berevolusi hingga di titik Breath of the Wild dirilis, Aonuma mengaku  bahwa ini sudah menjadi format terbaik bagi seri Zelda untuk terus berlanjut di masa depan.

zelda tears of the kingdom 2
Konsep open-world diakui Aunoma merupakan format masa depan seri Zelda.

Ini sepertinya menjadi pernyataan yang jelas bahwa apapun seri Zelda di masa depan nantinya, kita bisa mengantisipasi konsep dunia terbuka yang memfasilitasi kreativitas dan kebebasan seperti yang tersedia di BOTW dan TOTK saat ini. Bagaimana dengan Anda? Cukup puas atau sudah bosan dengan format ini?

Source: GameInformer

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…