EA Pecah EA Games dan EA Sports

Reading time:
June 21, 2023
ea logo

EA alias Electronic Arts merupakan salah satu perusahaan video game terbesar di industri game saat ini. Hanya berbicara dari sisi franchise yang mereka kuasai saja, baik dari bidang olahraga ataupun game lainnya sekelas Battlefield, Titanfall, Apex Legends hingga Need for Speed, ia merupakan kekuatan dengan sepak terjang yang terus diantisipasi setiap tahunnya. Selama ini kita mengerti dan mengetahui bahwa semua game-game tersebut berdiri di bawah satu bendera yang sama – EA Games. Namun di tahun 2023 ini, bersama dengan proses restrukturisasi besar-besaran yang mereka lakukan, hal tersebut tak lagi berlaku demikian.

Atas nama untuk memberikan keleluasaan dan budget yang jauh lebih baik untuk masing-masing perusahaan, EA memutuskan untuk memecah EA Sports dan EA Games menjadi dua anak perusahaan yang berbeda. EA Games kini akan mengusung nama baru- “EA Entertainment” yang menegaskan ambisi untuk bergerak keluar dari sekadar industri video game saja. Andrew Wilson tetap akan berperan sebagai CEO untuk EA.

ea logo
EA kini memecah EA Sports dan EA Games menjadi dua anak perusahaan yang berbeda.

EA Entertainment kini akan dipimpin oleh Laura Miele yang akan bekerja erat dengan eksekutif penting lain seperti Vince Zampella. EA Entertainment akan membawahi: Respawn Entertainment, DICE, Ripple Effect, Ridgeline Games, Full Circle, Motive Studio, EA’s Seattle Studio, Bioware, dan EA Originals label. Sementara EA Sports akan dipimpin oleh Cam Weber dengan tetap menguasai franchise seperti F1 Series, PGA Tour, Super Mega Baseball, Madden, EA Sports FC, NHL, dan College Football.

Tentu menarik untuk melihat apakah kebijakan ini akan mempengaruhi positif EA Entertainment dan EA Sports di masa depan atau tidak. Bagaimana menurut Anda?

Source: IGN

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…