Yoshida Mengaku Lelah Membaca Komentar Troll Final Fantasy XVI

Reading time:
July 27, 2023
final fantasy xvi jagatplay post review 225

Setelah penantian yang cukup lama, apalagi dengan beragam trailer menawan sebagai bahan promosi efektif, gamer Playstation 5 akhirnya bisa menikmati secara langsung megah dan mewahnya Final Fantasy XVI. Berdiri di bawah seorang Naoki Yoshida yang notabene dianggap sebagai penyelamat Final Fantasy XIV yang kini terus bergerak populer, Final Fantasy XVI memang datang dengan banyak ide radikal. Kita bicara dari cita rasa action RPG terkental di sepanjang sejarah franchise ini hingga pendekatan cerita yang jauh lebih dewasa. Perubahan yang membuat banyak fans juga hadir dengan opini beragam, termasuk negatif. Bagi seorang Naoki Yoshida, beberapa dari komentar ini membuatnya lelah.

Yoshida mengaku selama proses pengembangan Final Fantasy XVI, ia seringkali memeriksa sosial media untuk mencari feedback sekaligus memahami sentimen seperti apa yang terjadi di kalangan fans, terutama yang datang dari Jepang. Ia mengaku sangat lelah setiap kali menemukan komentar negatif yang bersifat tak berbeda dengan trolling. Yoshida menyebut bahwa orang-orang ini hanya memarahi padahal tidak pernah bertemu atau berbicara secara langsung dengannya. Ia merasa situasi ini aneh. Ini juga membuatnya bertanya-tanya soal apa yang sudah ia lakuan pada mereka? Karena sebagian besar komentar ini ia lihat datang dari “tempat” yang penuh dengan aura negatif dan niat buruk.

Sayangnya, Yoshida sendiri tidak banyak berbicara soal jenis komentar negatif dan trolling seperti apa yang paling sering ia dapatkan. Setidaknya satu yang pasti – karyanya, Final Fantasy XVI kini sudah bisa dinikmati dengan respon yang cukup positif soal eksistensinya. Bagaimana dengan Anda? Sudah mencicipi Final Fantasy XVI saat ini?

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…