Embracer Group Mulai Tutup Studio

Reading time:
August 7, 2023
embracer group

Beberapa tahun yang lalu, kebangkitan nama THQ Nordic yang terus mengakuisisi begitu banyak developer dan perusahaan game besar memang memancing tanda tanya besar. Perusahaan yang kemudian memisahkan diri dan menamakan dirinya Embracer Group sebagai induk perusahaan tersebut terus melakukan aksi beli yang bahkan juga sempat melibatkan game besar sekelas Crystal Dynamics dan Eidos Montreal dari Square Enix berserta semua franchise yang berdiri di bawah bendera mereka. Terlepas dari keuntungan tahunan yang meningkat, banyak yang bertanya-tanya soal sumber modal yang mereka miliki. Sayangnya alih-alih semakin positif, perusahaan yang satu ini mulai jelas memperlihatkan kesulitan finansial yang fatal.

Seperti yang kita tahu, Embracer Group belum lama ini baru saja mengumumkan kegagalan untuk mendapatkan suntikan modal hingga USD 2 Miliar yang langsung mempengaruhi beragam kebijakannya. Tidak hanya sempat mengumumkan PHK massal saja, Embracer Group kabarnya juga mulai menutup studio yang sempat mereka buka dan beli sebelumnya. Adalah sebuah studio bernama Campfire Cabal yang sempat mereka beli di September 2022 kemarin yang tidak lagi eksis. Studio yang sempat diminta untuk mengerjakan game RPG berkualitas tinggi dengan narasi kuat ini ditutup bahkan sebelum mereka melepas produk perdana mereka.

Little Nightmares II jagatplay 96
Embracer Group mulai menutup studio setelah mereka gagal menerima modal baru senilai USD 2 miliar.

Embracer Group sendiri tidak mengumumkan secara terbuka kira-kira studio mana lagi yang akan menjadi “korban” selanjutnya. Mereka sendiri saat ini membawahi nama-nama besar seperti THQ Nordic, Saber Interactive, Dark Horse Media, Deep Silver, Crystal Dynamics, dan juga Eidos Montreal. Akankah semua studio ini bisa bertahan? Kita tunggu saja.

Source: IGN

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…