Komposer Utama Musik Genshin Impact Hengkang dari HoYoVerse

Reading time:
September 13, 2023
yun jin damsel

Merasakan dan memahami mengapa sebuah game layak mendapatkan predikat “AAA” memang tidak hanya datang dari pengetahuan soal budget belakang layar yang sudah digelontorkan oleh sang developer dan publisher untuk meraciknya. Pada akhirnya, kita selalu berujung menilai seberapa tinggi kualitas dan nilai yang ditawarkan di sisi gameplay, cerita, hingga yang lebih “permukaan” sifatnya seperti kualitas visual dan musik. Untuk urusan terakhir ini, ia benar-benar berkontribusi besar untuk menge-elevasi pengalaman yang fantastis ke level yang bahkan lebih tinggi lagi. Tak percaya? Lihat apa yang berhasil dicapai miHoYo / HoYoVerse dengan Genshin Impact.

Namun sayangnya, alih-alih berita baik, sektor musik untuk game-game HoYoVerse termasuk Genshin Impact harus menerima “tamparan” cukup keras. Sang Lead Composer yang meracik begit banyak musik memorable Genshin Impact, dari sang tema utama hingga beberapa wilayah awal seperti Liyue, termasuk lagu opera ikonik yang dinyanyikan karakter Yun-Jin “The Divine Damsel of Devastation” – Yu-Peng Chen memutuskan untuk hengkang. Hal tersebut ia umumkan via halaman Weibo resminya.

Peng-Chen menyebut bahwa ia sudah membangun memori yang indah selama bekerja di miHoYo, sembari bersyukur bagaimana support dan bantuan yang ia dapatkan di awal kini juga tetap diberikan kepada tim HOYO-Mix yang baru. Ia memastikan dirinya memang tak terlibat sama sekali dalam proses peracikan musik untuk wilayah yang baru saja dirilis – Fontaine, namun tak memberikan alasan lebih lanjut. Satu yang pasti, ia akan terus mengejar mimpi bermusiknya dengan target sebuah album original dilepas di tahun 2024 mendatang.

Akankah musik game-game HoYoVerse, termasuk Genshin Impact, punya kualitas yang menurun selepas hengkangnya Yu-Peng Chen? Kita tunggu saja.

 

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…