Menjajal Pre-Alpha RIFTSTORM: Ini Beneran Game Indonesia??!

Reading time:
November 22, 2023
riftstorm

Ekosistem industri gaming Indonesia pada saat impresi ini ditulis memang berada dalam situasi yang benar-benar unik. Setelah mengeksplorasi begitu banyak konsep dan genre game single-player selama bertahun-tahun lamanya, developer dan publisher Nusantara mulai menjajal kemampuan mereka di game-game multiplayer. Salah satunya datang dari Agate Studio yang lewat sebuah nama – Mythic Protocol hendak membangun sebuah franchise dan semesta, alih-alih sekadar sebuah seri game lepas yang ditinggalkan begitu saja saat ia tersedia. Salah satu proyek perdananya – RIFTSTORM akhirnya masuk ke dalam masa pre-alpha dan bisa diuji oleh publik. Impresi pertama kami berujung mengejutkan.

Untuk sebuah game multiplayer yang masih berada di masa pre-alpha, antisipasi dari kami memang harus diakui rendah. Mengapa? Karena jelas bahwa di fase seperti ini, ada begitu banyak masalah yang memang sepantasnya ada dengan mekanik gameplay yang belum matang. Bahwa ini akan menjadi sesi bermain bersama dengan developer yang akan lebih banyak diisi dengan feedback alih-alih keseruan menikmati apa yang berhasil ia tawarkan saat ini. Namun yang kami dapatkan justru sebuah kejutan dan kekaguman di saat yang sama. Bahwa untuk sebuah game pre-alpha, ia berada dalam kualitas solid yang bahkan membuat kami sempat bertanya-tanya, “Apakah benar ini game anak Nusantara?”

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa pre-alpha RIFSTORM? Mengapa ia berhasil memukau kami? Impresi ini akan membantu Anda mendaptkan gambaran yang lebih jelas.

Apa itu RIFTSTORM?

Riftstorm pre alpha jagatplay 8
Anda bisa melihat RIFSTORM sebagai game action shooter isometrik ala Helldivers, dengan ekstra peleburan elemen di dalamnya.

Secara sederhana Anda bisa menyebutnya sebagai game shooter dengan sudut kamera isometrik yang mungkin akan mengingatkan Anda pada banyak produk serupa dengan Helldivers. Anda akan memerankan beberapa karakter bertipe “Hero” yang masing-masing akan punya skill dan buff yang sangat spesifik untuk situasi dan kondisi tertentu, termasuk kelas Support nantinya, namun tetap dengan kebebasan menggunakan senjata apapun yang Anda temukan. Sisanya? Bersenang-senang dengan membasmi musuh manapun yang Anda temukan, baik dalam mode single-player ataupun multiplayer. Walaupun jelas, mencicipi game ini bersama dengan 2 teman Anda yang lain adalah format yang terbaik.

Dengan nantinya akan punya moda campaign yang tentu saja belum rampung di masa pre-alpha ini, gameplay akan berkutat pada usaha untuk melewati level sembari bertahan hidup. Perjalanan Anda akan dibagi dalam format grid per grid, dimana Anda akan tiba di satu wilayah tertentu dan harus membasmi semua musuh yang muncul mengejar Anda sebelum bisa bergerak ke lokasi selanjutnya. Seperti yang bisa diprediksi, Anda selalu bisa mengantisipasi boss dengan ukuran lebih besar, serangan lebih mematikan, dan bar HP yang lebih tebal di akhir sebagai rintangan utama.

Riftstorm pre alpha jagatplay 34
Desain misi akan bergerak dari satu grid ke grid lainnya. Walaupun random-generated, game ini bukan rogue-like dengan rencana mode campaign penuh di versi final.
Riftstorm pre alpha jagatplay 18
Roll dengan i-frame adalah koentji bertahan hidup di sini!

Musuh untungnya akan datang dalam bentuk gelombang di setiap grid yang Anda temui alih-alih langsung muncul secara instan untuk mengepung Anda. Ragam jenis musuh sudah tersedia di masa pre-alpha ini, dari yang hadir lemah dengan serangan melee sebagai fokus hingga yang cukup tanky dengan tembakan proyektil yang bisa berujung samar jika Anda berujung tidak waspada. Untungnya, seperti game aksi seharusnya, RIFTSTORM juga memungkinkan Anda untuk melakukan roll sebagai aksi menghindar dengan ekstra I-frame di dalamnya. Untuk beberapa serangan musuh yang bersifat area, ada indikator jelas pula untuk membantu Anda menghindarinya dengan cepat dan akurat. Kombinasinya menghasilkan sensasi game aksi yang cepat dan ketat. Sayangnya, ia belum memuat informasi banyak soal status effect seperti “Slow” yang bisa saja terjadi pada karakter Anda saat melewati terrain tertentu.

Selama proses beraksi tersebut, RIFTSTORM juga menghadirkan beberapa konsep yang familiar di dalamnya namun melebur dengan sangat baik. Menawarkan sebuah konsep yang mirip dengan rogue-like, proses menyelesaikan setiap Grid akan menawarkan Anda dua hal sebagai reward: resource berupa mata uang dan 3 buah opsi Power-Up. Mata uang tentu saja akan bisa Anda alihkan ke shop yang nantinya tersedia di dalam dungeon untuk memperkuat karakter, sementara power up akan berisikan ragam buff yang antara memperkuat secara spesifik karakter yang Anda gunakan atau senjata yang Anda pilih. Untuk urusan terakhir ini, untungnya, ia akan bersifat personal dan tak perlu Anda rebutkan bersama player lainnya. Menariknya lagi? Seolah ingin memperkuat dan memperjelas statusnya sebagai game multiplayer, beberapa power up ini juga hadir sebagai Aura, yang tentu saja akan mempengaruhi player yang lain di dalam radius.

Riftstorm pre alpha jagatplay 36
Power-up yang tersedia tidak hanya untuk individu, tetapi juga tim, memperkuat posisinya sebagai game yang lebih nikmat dimainkan multiplayer.
Riftstorm pre alpha jagatplay 39
Gameplay loop berbasis loot akan jadi sumber alasan untuk terus kembali dan kembali.

Di antara semua reward tersebut, yang paling berharga tentu saja adalah ragam loot yang akan jatuh di beberapa titik eksplorasi, seperti setelah melawan boss misalnya. Loot-loot ini akan berada dalam posisi “terenkripsi” dan tidak bisa diperiksa isinya hingga Anda menyelesaikan sang level. Akhir level biasanya akan memuat sebuah mesin yang memungkinkan Anda memeriksa loot apa yang sudah Anda dapatkan, yang kemudian hanya akan bisa diakses setelah Anda memutuskan untuk keluar dari level tersebut. Hadir dalam beragam tingkat kelangkaan yang tentu saja mengindikasikan kekuatan dan sifat senjata-senjata ini, ia akan jadi salah satu motivasi Anda untuk kembali dan kembali mencicipi RIFTSTORM.

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…
June 12, 2024 - 0

Preview My Lovely Empress: Racun Cinta Raja Racikan Dev. Indonesia!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh My Lovely Empress di…
February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…

PlayStation

October 11, 2024 - 0

Review Metaphor – ReFantazio: Pelik Politik Dunia Fantasi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Metaphor: ReFantazio ini? Mengapa kami…
October 4, 2024 - 0

Review Silent Hill 2 Remake: Akhirnya Si Bukit Sunyi Berkabut Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Silent Hill 2 Remake ini?…
September 26, 2024 - 0

Review Zenless Zone Zero: Masih Mencari Jati Diri!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Zenless Zone Zero alias ZZZ…
September 17, 2024 - 0

Review Dead Rising Deluxe Remaster: Mayat Hidup yang Kian Hidup!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dead Rising Deluxe Remaster ini?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…