RGG Akan Terus Gunakan Dragon Engine untuk Like a Dragon

Memanfaatkan dan mengembangkan engine proprietary sendiri untuk meracik sebuah video game memang datang dengan kelemahan dan keuntungannya sendiri. Keuntungan tertinggi? Selain tidak ada sistem bagi hasil dengan pihak ketiga, sang developer juga bisa punya kebebasan untuk mengotak-ngatiknya sesuai dengan kebutuhan. Sementara kelemahan? Ada begitu banyak bukti yang sudah memperlihatkan bagaimana engine seperti in terkadang tidak cukup fleksibel untuk menangani ragam genre yang ada. Bagi Ryu Ga Gotoku dan SEGA, Dragon Engine adalah engine utama yang akan terus mereka gunakan untuk meracik Like a Dragon di masa depan.
Hal tersebut diungkapkan oleh sang technical director – Yutaka Ita dalam wawancara terbarunya. Ia memastikan bahwa seri Like a Dragon di masa depan akan terus mengandalkan Dragon Engine sebagai basis tanpa ada rencana untuk pindah ke engine lain. Walaupun demkikian, ia juga menegaskan bahwa semua karyawan baru yang mereka rekrut tetap dibekali dengan kemampuan menggunakan Unreal dan Unity. Untuk apa? Untuk belajar soal apa yang kurang dari Dragon Engine dan nantinya ikut menyempurnakannya. Ini juga dijadikan sebagai bentuk persiapan jika ada masanya Dragon Engine tidak lagi bisa tampil relevan dan berkompetisi dengan engine game yang lain.

Ita juga menjabarkan bagaimana pengalaman memanfaatkan Unreal untuk Like a Dragon: Ishin misalnya berhasil membuka kelemahan Dragon Engine di sisi tata cahaya yang juga kemudian mereka benahi di Infinite Wealth. Bagaimana dengan Anda? Termasuk gamer yang menyukai engine yang satu ini?
Source: VGC