Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!
Sebuah keputusan yang cukup absurd, ini adalah kalimat yang tidak berlebihan ketika kita bicara soal eksistensi Dragon’s Dogma 2 dari Capcom. Bagaimana tidak? Di tengah kesuksesan proyek remake dan rilis baru untuk Resident Evil dan Monster Hunter, yang juga didukung dengan puja-puji engine andalan mereka – RE Engine, Capcom justru bergerak melahirkan seri terbaru dari franchise yang harus diakui masih terhitung niche ini. Padahal kita semua tahu bahwa Capcom punya library game “tua” yang menunggu untuk dilahirkan kembali dengan potensi kesuksesan lebih besar, dari Dino Crisis hingga Mega Man. Menjadi proyek yang sepertinya memang didambakan sang pentolan – Hideaki Itsuno, Dragon’s Dogma 2 pun perlahan tapi pasti menjelma menjadi salah satu game yang paling diantisipasi di tahun 2024 ini.
Atmosfer penantian Dragon’s Dogma 2 tercipta dari keberhasilan membangun segudang screenshot dan trailer yang mengarah pada dua identitas utama: bahwa ia masih seperti halnya Dragon’s Dogma pertama dengan ekstra visual dan konten baru dan kedua, identitasnya yang begitu berbeda dengan kebanyakan game RPG saat ini – baik yang lahir dari developer barat ataupun Jepang. Digabungkan dengan kombinasi ragam job alias vocation baru yang bisa digunakan oleh gamer yang juga menjanjikan ragam animasi serangan dan sihir yang mematikan, ia mulai terasa seperti RPG yang menawarkan petualangan yang benar-benar seru.
Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami menyebutnya sebagai RPG tiada dua? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.
Plot
Seperti halnya di Dragon’s Dogma pertama, Anda akan berperan sebagai seorang Arisen – manusia spesial yang eksis karena jantungnya dicuri oleh seekor naga. Namun tidak lagi sekadar menyelamatkan dunia, kisah yang satu ini juga membuat Anda terserap ke dalam pusaran politik dua kerajaan – Vermund dan Battahl.
Bahwa posisi Anda sebagai Arisen tidak hanya membuat Anda punya tanggung jawab untuk di suatu saat menundukkan naga yang sudah mencuri jantung Anda saja, tetapi juga memimpi sebuah kerajaan bernama Vermund di sini. Namun yang Anda temukan justru fakta bahwa Vermund kini dipimpin oleh kekuatan politik baru yang mengaku-ngaku sebagai Arisen dengan sokongan dukungan yang diyakini juga datang dari kerajaan tetangga – Battahl di belakang layar. Untungnya, bukan perkara sulit untuk membuktikan diri bahwa Anda adalah Arisen yang sebenarnya dan sekaligus menemukan dukungan untuk mendapatkan kembali takhta Anda.
Dibantu oleh seorang kapten bernama Brant yang mempercayai Anda sepenuhnya, Anda kemudian diberikan segudang tugas untuk memenuhi misi yang tidak mudah ini. Dari sekadar membuktikan kekuatan Anda sebagai seorang Arisen, “membersihkan” orang-orang yang mendukung sang takhta palsu, mencari kembali orang-orang yang setia pada Anda, dan tentu saja membuktikan kepada dunia bahwa yang memimpin Vermund saat ini bukanlah Arise yang asli. Kesemuanya harus dicapai di tengah ancaman dunia yang tak berkesudahan, dimana Anda pada akhirnya harus membunuh naga yang “menciptakan” Anda di satu titik.
Lantas, misi-misi seperti apa saja yang harus diselesaikan oleh si Arisen? Tantangan dalam bentuk yang siap menunggu Anda? Pihak-pihak mana saja yang bertanggung jawab untuk kekacauan yang terjadi di Vermund dan Battahl sekarang? Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bisa Anda dapatkan dengan memainkan Dragon’s Dogma 2 ini.