Pertempuran antara developer / publisher melawan scene pembajakan memang menarik untuk disimak. Terkadang kita melihat usaha keras dari tim developer / publisher untuk memastikan produk mereka terjaga, dari mengimplementasikan sistem always-online untuk sebuah fitur yang tidak terdengar signifikan hingga mempercayakan diri pada sistem anti-bajakan seperti Denuvo misalnya. Namun terkadang, usaha ini justru memancing “kritik” di dunia maya, mengingat implementasinya bisa menghasilkan masalah teknis tersendiri untuk mereka yang sudah membeli game-game tersebut. Tetapi jika tidak dilindungi? Maka Anda bisa melihat apa yang terjadi dengan Jump Force versi PC.

Game fighting super ambisius yang berdiri di bawah bendera Bandai Namco tersebut terbobol bahkan sebelum tanggal rilis resminya – 15 Febuari 2019 mendatang. Absennya Denuvo dan hanya dilindungi oleh DRM milik Steam+ EAC, Jump Force langsung ditaklukkan oleh tim peretas ternama – CODEX. Lantas, bagaimana hal ini bisa terjadi? Mereka sepertinya menggunakan dan membobol versi Ultimate Edition yang memang memiliki kebijakan Early Access 3 hari lebih cepat untuk gamer yang sudah bersedia untuk membelinya. Versi inilah yang berujung diretas.

Bandai Namco sendiri masih belum memberikan komentar resmi terkait kasus yang satu ini atau apakah kejadian seperti ini cukup untuk membuat mereka kembali “mempercayakan” produk mereka pada Denuvo di masa depan? Kita tunggu saja apa yang akan terjadi nanti. This is sad..