Kerinduan yang sepertinya sudah menggebu-gebu untuk menikmati sebuah game yang mampu menawarkan pengalaman yang serupa dengan Left 4 Dead, ini mungkin salah satu alasan terkuat mengapa Back 4 Blood mendapatkan begitu banyak perhatian. Alasan lainnya? Game kooperatif melawan monster ala zombie bernama “The Ridden” ini memang dikembangkan Turtle Rock Studios, studio sama yang menangani Left 4 Dead di masa lalu. Satu yang pasti, hype yang mengitari nama game ini bukanlah sekadar omong kosong jika melihat data yang berhasil ia torehkan.

Membuka masa beta sepertinya menjadi strategi terbaik yang ditempuh oleh Back 4 Blood. Dibagi ke dalam dua periode, untuk gamer yang mendapatkan Early Access dan umum, masa beta Back 4 Blood berujung sukses besar, setidaknya di Steam. Ia berhasil merangkul nyaris 100.000 user untuk fase beta pertama, menundukkan game online lain seperti Destiny 2 dan Final Fantasy XIV Online. Sayangnya Turtle Rock Studios tak banyak bicara soal  berapa banyak angka user tersebut yang diterjemahkan ke dalam angka penjualan.

Fase kedua beta Back 4 Blood berpotensi mendorong angka ini lebih jauh mengingat konsep betanya yang akan dibuka bebas untuk umum, mulai tanggal 12 – 16 Agustus 2021 mendatang. Bagaimana dengan Anda? Berapa banyak dari Anda yang menikmati masa betanya sejauh ini?