10 Kebiasaan Gamer yang Dianggap Aneh oleh Orang Awam!

5. “Reaksinya jangan lebay donk kalau ada game baru!”

wii u antri
Antisipasi yang tinggi, apalagi jika menyangkut platform atau game-game terbaru dari franchise raksasa menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari identitas sebagai seorang gamer.

Bagi seorang gamer, tidak ada momen yang lebih menyenangkan selain menemukan fakta bahwa akan ada lebih banyak game berkualitas yang muncul dalam hitungan hari atau minggu ke depan. Jika game-game ini hadir dari franchise yang memang besar atau memang sudah diantisipasi untuk waktu yang sangat lama, berteriak girang dengan mood positif yang kuat tentu saja menjadi reaksi yang normal. Ini seperti menemukan kembali air setelah masa paceklik dan kering yang sudah berlangsung dalam waktu yang lama. Namun bagi mereka yang awam, reaksi ini dilihat sebagai sesuatu yang berlebihan dan tidak masuk akal. Mencintai dan menanti kehadiran sebuah permainan digital dianggap absurd dibandingkan menantikan sesuatu yang lebih fisik.

4. “Gua dulu pernah main Mario di Playstation”

mario ps vita
Ada urgensi untuk memberikan penjelasan tentang varian platform dan game-game eksklusif mereka kepada mereka yang non-gamer. Untuk apa? Supaya komentar “tidak masuk akal” yang menihilkan informasi ini tidak lagi terlontar di masa depan.

Bagi non-gamer, tidak ada platform yang berbeda, semua video game dilihat sebagai satu kesatuan yang sama. Bagi mereka, semua platform adalah Playstation saat ini dan platform yang lebih lawas adalah Nintendo, tidak ada yang lain. Oleh karena itu, tidak jarang jika Anda menemukan komentar aneh yang mungkin bertolak belakang dengan pengetahuan dan pengalaman yang selama ini kita kenal. “Gua dulu juga pernah main Mario di Playstation”, menjadi salah satu contohnya.  Tidak heran jika gamer mengembangkan kebiasaan untuk memberikan koreksi setiap kali seperti ini mengemuka di perbincangan ringan. Usaha untuk membeberkan pengetahuan bahwa video game memiliki berbagai platform berbeda dengan game eksklusif mereka masing-masing seringkali ditanggapi dingin. Respon yang seringkali Anda dapatkan? “Ah..sama aja..”

3. “Itu kan cuman pedang digital, kok girang amat?”

legendary item
Banyak orang awam yang tidak akan pernah memahami rasa puas dan pencapaian yang dihasilkan dari kerja keras dan dedikasi yang terbayarkan lewat item-item super langka yang didapatkan.

Sebagian besar game saat ini, apalagi RPG memang menjadikan perkembangan karkater sebagai salah satu daya tarik utama. Daripada sekedar memberikan karakter yang memang sudah kuat sejak awal permainan, Anda diminta untuk mengembangkan karakter lewat sistem leveling up, memperkuat mereka seiring dengan lebih banyak pengalaman yang didapatkan dan quest yang diselesaikan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika keterikatan emosional dengan tiap karakter ini membuat banyak gamer yang akan menyambut dengan senang hati sebagai item digital yang dapat digunakan untuk memperkuat mereka. Semakin langka, semakin tinggi pula rasa puas dan senang yang dimunculkan. Bagi para orang awam, sikap seperti ini tentu saja dilihat sebagai sesuatu yang aneh, apalagi mengingat waktu dan tenaga yang harus dicurahkan untuk mendapatkannya.

2. “Ngapain main game kalau malah jadi stress?”

stress gamer
Semua game diciptakan untuk kesenangan = salah satu prejudice non-gamer yang salah besar. Tidak mengherankan jika gamer yang justru stress, marah, dan frustrasi karena game dilihat sebagai sesuatu yang aneh.

Pandangan umum bahwa video game hanya dibangun untuk menghasilkan kesenangan semata memang dipandang dangkal oleh para gamer. Mereka yang awam seolah tidak mengerti bahwa setiap game dibangun dengan daya tarik yang berbeda-beda, termasuk tingkat kesulitan yang ada. Tidak sedikit game yang alih-alih menawarkan kesenangan, justru menghadirkan tantangan super sulit yang akan membuat gamer manapun frustrasi dan menyerah di tengah jalan. Namun fakta bahwa kita merasa stress, frustrasi, dan marah karena tidak mampu menyelesaikan satu bagian game ternyata dipandang aneh oleh mereka yang awam. Terbatasnya pengalaman dan pengetahuan soal game melahirkan pemikiran yang satu ini. Cara terbaik? Ajak mereka “menikmati” Dark Souls untuk jangka waktu tertentu.

1. “Ayo jalan, buruan! Save, terus matiin!”

save point
Orang awam mengerti bahwa gamer sangat membutuhkan SAVE untuk menyimpan permainan. Yang mereka tidak tahu? Seberapa besar urgensi dan kerelaan kita untuk mengorbankan banyak hal hanya untuk memastikan progress permainan kita tersimpan dengan baik.

Berapa banyak dari Anda yang pernah mengalami kejadian ini, apalagi Anda yang sempat mencicipi game-game lawas di platform generasi sebelumnya? Sebagian non-gamer sangat mengerti bahwa Anda harus melakukan perintah SAVE untuk memastikan progress permainan Anda tercatat dan tidak hilang. Namun yang tidak pernah bisa mereka mengerti adalah fakta bahwa Anda membutuhkan SAVE POINT untuk melakukannya. Hasilnya? Ketika Anda terpentok jadwal yang dianggap penting, mereka yang non-gamer tidak akan segan untuk memaksa Anda untuk menghentikan permainan di kala jalan sembari melemparkan kata magis “Save dulu aja!”. Ketika Anda berargumen bahwa Anda butuh mencari save point terlebih dahulu sebelum dapat melakukannya, Anda dicap sebagai pembohong dan hanya mengulur-ngulur waktu tanpa bisa memperhatikan prioritas. Kejadian yang sama juga ketika Anda memperlihatkan mood yang berantakan ketika utnuk alasan yang tidak jelas, save data Anda bermasalah atau hilang. Orang awam tidak akan pernah memahami betapa penting dan berharganya kata “SAVE” dan “SAVE DATA” untuk seorang gamer. Tidak ada hal dan jadwal yang lebih penting daripada sebuah SAVE POINT ketika tengah memainkan sebuah game.

Di atas adalah 10 kebiasaan gamer yang seringkali dilihat sebagai sesuatu yang aneh oleh mereka yang non-gamer. Kecintaan dan dedikasi kita untuk menyelesaikan setiap video game yang ada tidak hanya membuat mereka tampil sekedar sebuah permainan digital yang diciptakan untuk kesenangan. Video game menawarkan tantangan, kepuasan, sensasi pencapaian, dan interaksi sosial unik yang tidak bisa didapatkan di dunia nyata sekalipun. Oleh karena itu, butuh ekstra kerja keras bagi mereka yang awam untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi sebelum melemparkan prejudice tertentu untuk game tengah dimainkan atau tingkah laku “aneh” yang ditunjukkan oleh para gamer.

Lantas bagiamana dengan Anda sendiri? Kebiasaan gaming seperti apa yang Anda tunjukkan dan dianggap aneh, mengkhawatirkan, dan tidak masuk akal oleh lingkungan non-gamer di sekitar Anda? Jangan ragu untuk berbagi pengalaman yang Anda temukan. Feel free to comment and expand the list..

Source gambar: Google

Pages: 1 2
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…