JagatPlay: Menjajal Detroit: Become Human – 2 Jam Pertama!

Reading time:
April 23, 2018

Khas Quantic Dream

Detroit Become Human b roll jagatplay 42
Gameplay dasar khas Quantic Dream tetap dipertahankan di sini.

Maka, pengalaman seperti apa yang bisa Anda harapkan dari sebuah Detroit: Become Human? Memperlakukan dan mengharapkan gameplay seperti game-game Quantic Dream selama ini adalah langkah yang paling rasional. Seperti yang Anda temukan di Heavy Rain dan Beyond: Two Souls, daya tarik utamanya tetap mengakar pada identitas sebagai sebuah game interactive story, dimana Anda akan berhadapan dengan situasi tertentu yang meminta Anda mengambil keputusan dan kemudian menuntut Anda berhadapan dengan konsekuensi apapun yang muncul darinya. Beberapa kondisi akan terasa seperti sebuah buah simalakama yang memaksa Anda untuk memilih satu di antara begitu banyak opsi yang “buruk”. Beberapa keputusan akan langsung mengubah arah gerak cerita, namun tidak sedikit pula yang baru akan terasa konsekuensinya ketika Anda sudah masuk lebih jauh ke dalam plot yang ada. Satu yang pasti, tidak ada clue pasti apakah aksi Anda akan mengubah sesuatu ataupun tidak, membuatnya terasa lebih realistis.

Salah satu yang lebih ditonjolkan oleh Detroit: Become Human adalah pentingnya proses investigasi dan eksplorasi, baik ketika Anda tengah memainkan Markus, Connor, ataupun Kara sekalipun. Dunianya sendiri memang tidak terbuka luas, namun mengikuti format game Quantic Dream pada umumnya, bergerak dari satu area tertutup ke area tertutup lainnya dengan konflik spesifik yang harus diselesaikan. Di area terbatas ini, berusaha menemukan beragam petunjuk akan membantu Anda mendapatkan tidak hanya gambaran lebih jelas soal cerita seperti apa yang tengah Anda dapatkan, tetapi juga lebih banyak opsi di momen penting. Opsi sama yang kami sebut sebelumnya, akan menentukan konsekuensi seperti apa yang bisa Anda dapatkan. Lebih banyak opsi, lebih banyak alternatif jalan cerita, lebih besar juga peluang Anda untuk menggerakkan cerita yang Anda inginkan.

Sebagai contoh? Ketika Anda memainkan Kara ketika pertama kalinya tiba di rumah Todd misalnya. Detroit: Become Human memang memberikan Anda daftar “misi” yang harus Anda lakukan untuk bisa melanjutkan cerita, namun itu akan sekedar mendorong plot tanpa memberikan Anda banyak opsi. Jika Anda mengeksplorasi rumah Todd dengan lebih intensif, seperti membuka berbagi laci atau lemari pada saat proses bersih-bersih misalnya, Anda akan mendapatkan lebih banyak informasi soal apa yang terjadi. Dari sekedar gambar-gambar dari Alice yang dengan jelas mengindikasikan KDRT pada sang anak dan ibunya, hingga sekedar dimana Anda bisa menemukan sebuah pistol yang disimpan Todd. Jika momen penting itu datang, setidaknya Anda sudah punya lebih banyak opsi untuk menanganinya. Beberapa item juga akan membantu Anda membangun hubungan yang lebih dekat dengan Alice, sang anak, untuk mendapatkan kepercayaannya.

Detroit Become Human b roll jagatplay 55
Eksplorasi akan membuka lebih banyak opsi krusial dalam cerita.
Detroit Become Human b roll jagatplay 23
Connor sebagai aparat keamanan akan melakukan banyak proses investigasi.

Dari ketiga karakter yang ada, sesi menjadi Connor mungkin menjadi yang paling intensif menggunakan elemen yang satu ini. Sebagai seorang aparat keamanan yang fungsinya untuk melakukan proses investigasi beragam tindak kriminal, mencari clue dan kemudian menarik kesimpulan menjadi sebuah proses yang esensial. Semakin banyak clue yang Anda dapatkan dari tempat perkara misalnya, maka semakin detail pula proses penyelidikan yang Anda lakukan, hingga kecil kemungkinan Anda menarik sebuah kesimpulan yang salah. Clue ini juga akan menentukan seperti apa proses investigasi Anda berakhir. Di salah satu kasus dimana kami memperbandingkan sesi gameplay kami dengan sesi dari wartawan Tempo yang ikut dalam media trip kali ini, kami mendapatkan outcome yang berbeda. Menghabiskan waktu lebih banyak mencari clue membuat kami berhasil menangkap tersangka yang kemudian berlanjut ke sesi interogasi di kepolisian. Sementara sesi dari wartawan Tempo tidak berhasil menemukannya dan oleh karena itu, tidak mendapatkan sesi interogasi sama sekali. Jika Anda tidak tahu soal cerita apa yang baru saja Anda lewatkan, ia akan terasa mengalir secara natural.

Detroit Become Human b roll jagatplay 15
Melewatkan clue penting misalnya, bisa membuat Anda berujung tidak mendapatkan scene tertentu. Segala sesuatunya bergerak secara natural.

Untungnya, UI di dalam game ini sendiri cukup membantu apa yang bisa atau tidak bisa Anda lakukan. Beragam objek yang bisa Anda sentuh, geser, atau ambil biasanya akan memuat satu indikator khusus ketika Anda mendekatinya. Dengan satu tombol pula Anda bisa mengakses sebuah mode khusus yang akan memberi tahu Anda soal objektif apa saja yang bisa Anda kejar untuk menggerakkan cerita yang ada, sekaligus tulisan soal tugas-tugas apa saja yang bisa Anda selesaikan (utama ataupun opsional).  Dari sisi user-interface, tidak ada yang perlu Anda keluhkan. Beragam aktivitas tentu saja bisa Anda akses dengan gaya QTE yang biasanya meminta Anda menekan, menahan, atau mengakses berbagai tombol sekaligus. Satu-satunya perbedaan tentu saja pada teknologi DualShock 4 yang kini juga memungkinkan Quantic Dream untuk membuat akses touchpad sebagai bagian dari gameplay.

Detroit Become Human b roll jagatplay 56
FLOWCHART akan membantu Anda menangkap gambaran soal opsi dan konsekuensi yang Anda pilih dan belum Anda pilih.

Sisanya, adalah menikmati cerita apapun yang dilemparkan Quantic Dream pada Anda lewat Detroit: Become Human ini. Salah satu fitur baru yang kami sambut dengan baik adalah dibukanya informasi FLOWCHART soal opsi dan konsekuensi seperti apa yang baru saja Anda ambil di chapter tertentu. Flowchart ini memuat secara mendetail opsi apa saja yang Anda ambil, alternatif opsi apa yang belum Anda ambil, berapa banyak opsi yang terkunci karena proses eksplorasi Anda yang belum sempurna, konsekuensi yang baru Anda ambil, berapa banyak konsekuensi yang belum Anda buka, dan hasil akhir dari beragam hasil akhir seperti apa yang akhirnya Anda ambil. Menariknya lagi? Walaupun kami belum sepenuhnya menjajal opsi tersebut, Quantic Dream juga menyebut bahwa mereka akan melakukan sesuatu yang belum pernah mereka lakukan di game-game mereka sebelumnya. Benar sekali, memungkinkan gamer untuk meloncat masuk ke dalam flowchart ini dimanapun mereka mau untuk menikmati alternatif opsi dan cerita nantinya. Buat gamer yang menjadikan trophy sebagai bagian yang penting, ini akan jadi fitur yang sangat diandalkan.

Maka yang Anda temukan di Detroit: Become Human masih sama dengan apa yang Anda temukan di game-game Quantic Dream di masa lalu. Sebuah game interactive story yang mengandalkan opsi dan konsekuensi sebagai daya tarik, dengan gameplay berbasis QTE untuk mendukung fitur interaktivitas yang ada. Bedanya terletak pada proses eksplorasi dan investigasi yang kini memainkan peran lebih esensial untuk membantu Anda “menyetir” arah cerita seperti apa yang Anda inginkan. Konsekuensi dari pilihan juga tidak selalu akan terjadi di saat Anda mengambilnya saja, tetapi juga bisa mempengaruhi situasi di masa depan cerita, dimana karakter tertentu misalnya, bisa berakhir tidak lagi Anda temui. Semuanya mengalir seperti layaknya sebuah film yang terasa begitu natural.

Teknologi dan Masalah Sosial

Detroit Become Human b roll jagatplay 7
Apa itu manusia?

Jika ada satu hal yang membuat kami jatuh hati pada 2 jam sesi permainan kami dengan Detroit: Become Human adalah bagaimana ia berhasil menawarkan sebuah setting masa depan yang bisa “dipercaya”. Bahwa tidak memperlihatkan masa depan sebagai sebuah era yang terlalu penuh mimpi atau sebaliknya begitu buruk hingga Anda tidak ingin hidup  di dalamnya, ia berusaha mempresentasikan kepada Anda sebuah skenario yang realistis. Apa yang terjadi jika manusia sudah mampu menciptakan Android yang punya tingkah laku, sifat, dan rupa yang mirip dengan manusia? Berita buruknya, ketika pada akhirnya, terlepas dari semua kemiripan tersebut, ia tetaplah sebuah objek yang bisa diperlakukan semena-mena. Inilah dunia tahun 2038 yang divisikan oleh Detroit: Become Human.

Di satu sisi, teknologi seperti ini melahirkan kemajuan. Fakta bahwa kita punya tenaga kerja yang bisa diandalkan tanpa mengenal resiko kematian membuat manusia punya ruang untuk mengejar apapun yang selama ini mustahil. Kesempatan untuk menggunakan mereka sebagai asisten rumah tangga yang bisa dipercaya juga berarti memberikan lebih banyak bagi manusia untuk beristirahat, melepas beban, dan menikmati kualitas hidup lebih baik. Namun, teknologi tumbuh seperti dua sisi mata koin. Di sisi yang lain, konsekuensi negatif pun muncul. Lebih tahan banting, lebih murah, mengikuti perintah layaknya binatang peliharaan tanpa kesempatan melawan membuat mereka tumbuh menjadi tenaga kerja yang terlalu sayang untuk dilewatkan. Pekerjaan pun mulai lebih banyak ditangani oleh Android, menghasilkan angka pengangguran yang besar. Manusia yang kalah bersaing kini harus didorong ke batas garis kemiskinan, hidup di tepi jalan untuk menyambung hidup.

Detroit Become Human b roll jagatplay 6
Apakah objek dengan rupa, sifat, dan tingkah laku manusia, namun tanpa darah dan daging bisa disebut manusia?
Detroit Become Human b roll jagatplay 30
Para Android diperlakukan tidak lebih dari “warga kelas dua”.

Detroit: Become Human juga melemparkan satu pertanyaan penting yang akan “menggelitik” konsep dan nilai yang selama ini Anda anut. Jika sebuah objek mampu berpikir, bertingkah laku, dan bersikap layaknya manusia, pantaskah ia disebut manusia? Apa yang mendefinisikan manusia? Pada batas seperti apa, ia adalah makhluk hidup dan bukan lagi sekedar objek? Karena Detroit: Become Human masih memotret sebuah peradaban dimana para Android ini dilihat tidak lebih dari sekedar objek. Seperti masalah rasisme di masa lampau yang membuat manusia berwarna kulit tertentu sebagai “warga kelas dua”, masalah yang sama juga terjadi di para Android ini. Ada banyak manusia yang menentang dan melawan eksistensi mereka dan memperlakukan mereka tidak lebih dari sekedar alat. Mereka tidak diperbolehkan untuk melawan, tidak diperbolehkan untuk masuk ke tempat tertentu, tidak diperbolehkan untuk bergerak ke tempat yang tidak diperintahkan pada mereka, harus mengantri di tempat yang disediakan, hingga mengikuti perintah majikan mereka. Sebuah situasi yang tentu saja, siap untuk memicu rasa empati dan simpati Anda dalam waktu singkat.

Fakta bahwa atmosfer dunia ini bisa ditawarkan hanya dalam waktu dua jam permainan yang kami jajal, adalah sebuah testimoni dari kemampuan Quantic Dream untuk meracik sebuah dunia yang bisa dipercaya. Hanya dalam waktu singkat, Anda bisa mengerti dan memahami perjuangan seperti apa yang harus dihadapi oleh ketiga Android yang ada: Marcus, Connor, dan Kara setiap harinya untuk hidup di dunia manusia. Anda juga bisa mulai menghargai sisi kemanusiaan yang lahir dari pada Deviant – Android yang melawan perintah dan mengambil keputusan sendiri – yang dinilai “rusak” oleh para manusia ini.

Detroit Become Human b roll jagatplay 36
Quantic Dream tidak ragu menyoroti tema gelap di sini, termasuk kekerasan terhadap anak hingga eksploitasi seksual yang terjadi pada para Android.
Detroit Become Human b roll jagatplay 45
Gameplay tetap berfokus pada pemanfaatan fitur DualShock4 dengan QTE dan fungsi touchpad.

Satu yang menarik, adalah seberapa beraninya Quantic Dream untuk menyentuh tema-tema yang mungkin dianggap terlalu berat dan gelap oleh game lain. Di kasus Alice dan Kara misalnya, mereka tidak ragu mengindikasikan bahwa sang majikan dan ayah dari Alice – Todd memang seorang pemabuk dan pelaku kekerasan dalam rumah tangga. Ia terus memaki, mengamuk, memarahi Alice, dan siap untuk mengakhiri hidup anak perempuan karena ketidakmampuan untuk mengendalikan diri. Sebuah skenario yang siap untuk membuat hati Anda tercabik-cabik dalam waktu singkat, realistis dan tidak terasa berlebihan. Kami juga penasaran dengan seberapa “gelap” Quantic Dream berani membawa konten dewasa ini ke dalam cerita yang ada. Karena percaya atau tidak, di salah satu objek yang kami temukan juga mengindikasikan proses eksploitasi seksual para Android wanita yang dijadikan tidak lagi dari objek pemenuhan kebutuhan tersebut mengingat mereka, tidak bisa mengatakan “Tidak” pada keinginan manusia dan majikan. Seperti sebuah penegasan bahwa manusia, sesungguhnya bisa berakhir lebih menyeramkan daripada monster jika momen mengizinkan.

Kami juga menghargai bahwa desain gameplay yang ditawarkan Quantic Dream tidak mendorong Anda untuk memilih hanya satu opsi tertentu saja. Bahwa setidaknya di dua jam permainan kami, setidaknya selalu ada opsi untuk merefleksikan nilai dan moral Anda pada pilihan yang ada dan berhadapan dengan konsekuensi tersebut. Anda selalu bisa menilai opsi mana yang lebih penting, memilah aksi yang menurut Anda pantas atau tidak pantas, serta menentukan sendiri garis cerita seperti apa yang ingin Anda rangkai untuk tiap karakter yang ada. Sebuah pendekatan yang menurut kami pantas mendapatkan apresiasi tersendiri. Karena tidak jarang game seperti ini berakhir menawarkan sekedar “ilusi” pilihan yang tidak banyak berkontribusi pada kisah seperti apa yang ingin Anda racik. Setidaknya dari dua jam permainan kami, variasi opsi ini cukup untuk merefleksikan pilihan normal dan nilai kami.

Pages: 1 2 3
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 25, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Kim Hyung-Tae dan Lee Dong-Gi (Stellar Blade)!

Kami berkesempatan ngobrol dengan dua pentolan Stellar Blade - Kim…
April 24, 2024 - 0

Review Stellar Blade: Tak Hanya Soal Bokong dan Dada!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Stellar Blade ini? Mengapa kami…
April 22, 2024 - 0

Review Eiyuden Chronicle – Hundred Heroes: Rasa Rindu yang Terobati!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Eiyuden Chronicle: Hundred Heroes ini?…
April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…