JagatPlay di TGS 2018: Wawancara dengan Kazutoki Kono (Ace Combat 7)

Reading time:
September 25, 2018
Kono san jagatplay tgs 2018

Sembari masih meracik artikel impresi kami dengan Ace Combat 7: Skies Unknown, baik versi konvensional ataupun non-VR, sesi kami bersama dengan Bandai Namco juga membuka kesempatan kami untuk langsung berbicara dengan tim di balik game pertempuran pesawat yang menawan tersebut, tentu saja di sela-sela event sebelum pre-TGS itu sendiri. Berhadapan dengan tim yang juga dikepalai oleh sosok Kazutoki Kono alias Kono-san, sosok yang sepertinya tidak akan asing lagi untuk Anda yang begitu menggemari Ace Combat ini tidak ragu menjawab beragam pertanyaan yang sebagian besar darinya difokuskan untuk membahas format VR dari Ace Combat 7: Skies Unknown itu sendiri.

Untuk Anda yang tidak terlalu familiar, Project Aces dan Bandai Namco memang sudah mengkonfirmasikan mode VR untuk Playstation VR di Ace Combat 7. Namun tidak seperti Resident Evil 7 yang memungkinkan Anda untuk memainkanya dari awal sampai akhir dalam mode VR, mereka memutuskan untuk menawarkan konten ini dalam mode terpisah. Ada setidaknya tiga misi terpisah yang bisa Anda nikmati dalam mode Virtual Reality, dan beberapa fitur lain seperti – VR Hangar, dimana Anda bisa menikmati detail pesawat dari material hingga cockpit secara detail dan juga VR Air Show – menikmati akrobat pesawat berkecepatan tinggi dari kacamata seorang penonton. Bagi gamer yang sangat tertarik dengan seri ini, sesi tanya jawab ini menjadi bagian terbaik untuk memuaskan rasa penasaran.

ace combat 7
Apa yang keren di campaign, belum tentu bekerja baik di VR dan begitu juga sebaliknya. Begitu alasan Kono-san mengapa mode campaign Ace Combat 7 tidak bisa dimainkan sepenuhnya dalam format VR.

Kami sendiri membuka sesi tanya jawab tersebut dengan langsung melontarkan pertanyaan utama yang membuat kami begitu penasaran. Mengapa tim Project Aces, tidak melakukan langkah ala Resident Evil 7 dari Capcom, dan membuat keseluruhan mode story / campaign Ace Combat 7 bisa dimainkan dalam format VR? Kono-san menjawab bahwa hal tersebut, sulit. Mereka mengaku sempat menjajal potensi tersebut dan merasa sulit untuk melakukannya. Alasannya? Karena mode campaign Ace Combat selama ini memang lebih dekat dengan pendekatan yang lebih sinematik, seperti menikmati sebuah film ber-budget tinggi. Sesuatu yang justru tidak terasa optimal di VR.

Kono-san juga menyebut bahwa VR juga bukan sekedar mentranslasikan konsep begitu saja. Apa yang berhasil tampil memukau di mode campaign misalnya, belum tentu akan cocok ketika dimasukkan ke dalam VR. Begitu juga sebaliknya, apa yang bekerja baik dengan VR, tidak lantas membuatnya otomatis bisa dinikmati secara konvensional.

ace combat 71
Mode multiplayer Ace Combat 7 tidak akan bisa dimainkan dalam format VR.

Di kesempatan yang sama, Kono-san juga mengkonfirmasikan kehadiran mode multiplayer untuk Ace Combat 7: Skies Unknown ini. Mereka memang belum berbagi detail apapun saat ini, namun satu yang pasti, mode ini tidak akan bisa dimainkan dalam mode VR. Mode VR ini juga dipastikan tidak akan mengusung level kustomisasi di dalamnya. Ini berarti, pada saat Anda hendak memerhatikan detail pesawat di VR Hangat misalnya, yang akan Anda temui adalah desain otentik dari masing-masing pesawat yang saat ini sudah dikonfirmasikan setidaknya akan memuat F/A-18F, F-22A, Su-30m2, dan beberapa pesawat lain yang belum diumumkan.

Satu yang pasti, dan kami bisa memberikan testimoni untuk hal tersebut pula, bahwa Project Aces memang bekerja keras untuk memastikan bahwa pengalaman Ace Combat 7 di VR ini akan bisa dinikmati dengan sensasi motion sickness yang minimal. Mereka mengaku mendedikasikan sebuah tim khusus di dalam proses pengembangan untuk menguji dan menangani masalah yang memang identik dengan VR ini. Selain pendekatan visualisasi mumpuni lewat beragam efek serangan, kehancuran, dan informasi yang lebih imersif dengan headset ini, kenyamanan juga bagian yang diperhatikan Project Aces dengan seksama.

Ace Combat 7: Skies Unknown sendiri rencananya akan dirilis pada tanggal 18 Januari 2019 mendatang. Sudah siap?

Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…