Preview Code Vein: Waifu Souls!

Reading time:
September 27, 2019
Code Vein jagatplay part 1 1

Sebuah Dark Souls “Anime”, ini mungkin kesan yang muncul ketika Anda melihat Code Vein untuk pertama kalinya. Sesuatu yang beralasan mengingat mekanisme gameplay yang ia usung memang hendak dipadukan Bandai Namco dengan tingkat kesulitan tinggi. Namun anehnya, terlepas dari pengumuman dan segudang trailer yang mereka lepas sejak beberapa waktu lalu, game ini tidak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Penundaan demi penundaan terus terjadi tanpa alasan yang jelas, walaupun untungnya, juga diikuti dengan masa alpha dan rilis demo untuk mereka yang terus penasaran. Kini, setelah penantian yang cukup lama, Code Vein akhirnya dirilis! Ia hadir dengan kualitas yang cukup untuk membuat kami jatuh hati.

Kesan Pertama

Dari judul yang kami pilih di atas, sepertinya sudah jelas kualitas presentasi seperti apa yang Anda dapatkan dari Code Vein. Dengan cita rasa anime yang begitu kental dari sisi presentasi visual, ia juga mengadopsi konsep yang serupa di sisi cerita dan pemilihan cut-scene. Kisah tentang cinta, pengorbanan, dan persahabatan serta perjuangan untuk menyelamatkan dunia dibalut dengan musik-musik menggugah hati dan ragam efek dramatis. Sebuah formula yang sepertinya tidak akan asing bagi Anda yang mencintai anime / manga, terutama yang berkisah soal perjuangan sekelompok teman untuk mencapai satu misi yang sama. Satu hal yang pasti? Kombinasi ini juga melahirkan banyak karakter-karakter dengan desain keren, terutama untuk karakter-karakter wanita yang tidak sulit untuk otomatis masuk dalam daftar “Waifu potensial”.

Satu yang menarik adalah tingkat kesulitannya itu sendiri. Walaupun Code Vein terkesan meminjam formula game-game Souls-like, ia ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Akan ada tantangan di sana-sini terutama dari pertarungan boss, namun tidak akan cukup untuk membuat Anda berakhir merasa frustrasi seperti game-game Souls-like yang lain. Kunci “kemudahan” ini terletak dari sistem companion AI yang akan secara aktif membantu Anda menyerang, memberikan buff, hingga sekedar menjadi pengalih perhatian musuh. Sistem rolling untuk menghindar juga terasa over-powered, tidak hanya dari kecepatan dan jarak rolling saja, tetapi fakta bahwa ia bisa menihilkan hampir sebagian besar damage yang datang jika Anda melakukannya secara tepat.

Code Vein tentu bukan sekedar “klon” Souls series. Ada sistem berbeda yang melekat pada dunia dan cerita yang ia usung, terutama yang menyangkut darah dan keistimewaan sang karakter utama untuk menjadikannya sebagai media untuk memperluas skill dan memperkuat kemampuannya sendiri. Dengan kombinasi sistem yang akan kita bicarakan lebih detail dalam artikel review minggu depan ini, Code Vein memang punya corak action RPG yang lebih kental dibandingkan identitas Souls itu sendiri. Kombinasi build juga dibangun dari pilihan Blood Code yang Anda pasang, senjata, dan juga armor yang diusung. Walaupun sistem leveling up tidak memberikan opsi untuk menaikkan status spesifik, namun ia tetap menyediakan cukup besar ruang bagi Anda untuk membangun karakter Anda sendiri, baik yang berfokus pada serangan melee, range, atau magic.

Sembari menunggu waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review, apalagi mengingat kami belum menjajal mode online-nya sama sekaligus belum menyelesaikan sisi cerita yang ternyata lebih panjang dari yang kami bayangkan, izinkan kami melemparkan segudang screenshot fresh from oven di bawah ini untuk membantu Anda mendapatkan gambaran apa itu Code Vein. Ucapkan selamat datang pada Waifu Souls!

RAW Screenshot

(4K dengan Playstation 4 PRO)
Code Vein jagatplay part 1 3 Code Vein jagatplay part 1 42 Code Vein jagatplay part 1 66 Code Vein jagatplay part 1 78 Code Vein jagatplay part 1 88 Code Vein jagatplay part 1 104 Code Vein jagatplay part 1 122 Code Vein jagatplay part 1 136 Code Vein jagatplay part 1 148 Code Vein jagatplay part 1 164 Code Vein jagatplay part 1 180 Code Vein jagatplay part 1 186 Code Vein jagatplay part 1 193 Code Vein jagatplay part 1 208
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

PC Games

February 6, 2024 - 0

Menjajal Honkai Star Rail 2.0: Selamat Datang di Penacony, Semoga Mimpi Indah! 

Honkai Star Rail akhirnya memasuki versi 2.0 dengan memperkenalkan dunia…
December 14, 2023 - 0

Menjajal Prince of Persia – The Lost Crown: Kini Jadi Metroidvania!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh 5 jam pertama Prince of…
December 13, 2023 - 0

JagatPlay: Menikmati Festival Kenangan Teyvat Genshin Impact di Jakarta!

Seperti apa keseruan yang ditawarkan oleh event Festival Kenangan Teyvat…
December 7, 2023 - 0

Preview Zenless Zone Zero (ZZZ) Closed Beta 2: HoYoVerse Naik Level!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh masa closed beta 2 Zenless…

PlayStation

April 11, 2024 - 0

Review Dragon’s Dogma 2: RPG Tiada Dua!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon’s Dogma 2? Mengapa kami…
March 27, 2024 - 0

Menjajal DEMO Stellar Blade: Sangat Berbudaya!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh demo Stellar Blade ini? Mengapa…
March 22, 2024 - 0

Review Rise of the Ronin: Jepang Membara di Pedang Pengembara!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Rise of the Ronin ini?…
March 21, 2024 - 0

JagatPlay: Wawancara Eksklusif dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda (Rise of the Ronin)!

Kami sempat berbincang-bincang dengan Yosuke Hayashi dan Fumihiko Yasuda terkait…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…