Telusuri Sudut Titanic dengan Cry Engine 3

Reading time:
November 30, 2011
titanic

Hampir semua manusia di dunia tentu mengenal apa itu Titanic. Kapal megah ini menjadi monumen salah satu tragedi paling ironis sepanjang sejarah kehidupan manusia, dimana pengetahuan dan kesombongan manusia akhirnya harus takhluk pada kekuatan yang lebih besar. Kisah menyedihkan dan drama yang terjadi selama detik-detik tenggelamnya kapal ini juga berhasil terekam dengan baik lewat film berjudul sama yang lahir dari tangan dingin James Cameron. Anda yang penasaran dengan interior di dalam kapal ikonik ini punya kesempatan untuk menjelajahinya. Sebuah realitas virtual yang dibangun dengan engine game yang mumpuni.

ORM Entertainment adalah pihak yang bertanggung jawab di balik proses ini. Perusahaan ini berusaha membangun kembali keseluruhan interior Titanic dalam bentuk simulator yang menggambarkan realitas yang sesungguhnya. Simulator yang dinamakan Titanic: Lost in the Darkness ini dibangun dengan CryEngine 3, engine grafis dibalik Crysis 2. Lewat demonstrasi yang dirilis di situs video, ORM Entertainment memperlihatkan visualisasi yang mengagumkan. Keseluruhan tekstur dan pola yang terbangun benar-benar mendekati dunia nyata. Anda yang pernah menyaksikan film Titanic juga pasti familiar dengan beberapa ruangan yang ditampilkan di sini.

Sayangnya, belum ada kepastian ke mana arah simulator ini akan dihadirkan. Apakah ia akan berkembang menjadi sebuah game, murni simulator, atau hanya unjuk kekuatan engine grafis tanpa hasil pasti? ORM sendiri mengakui bahwa demo ini masih mengandung beberapa kelemahan yang masih berusaha mereka sempurnakan, yang mungkin akan kita lihat dalam video demonstrasi berikutnya. Jangan terkejut jika mereka mulai membangun Leonardo Dicaprio dan Kate Winslet juga di dalamnya, dan….mungkin beberapa buku gambar, pensil, dan sofa.

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 25, 2023 - 0

Review Mortal Kombat 1: Tetap, Mutilasi Adalah Solusi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Mortal Kombat 1 ini? Mengapa…
September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…