EA Menuntut Perlindungan Amandemen Pertama Untuk BF3

Author
David Novan
Reading time:
January 10, 2012

Menjadi game yang sukses bukan berarti akan menemui masa manis saja. Seringkali masa pahit turut mengikuti di belakangnya. Battlefield 3 sebagai game action FPS terpopuler tahun 2011 juga menemui masa ini. Kebanyakan tuntutan mengenai konten dalam gamenya berujung pada permintaan pembagian keuntungan penjualan Battlefield 3 yang begitu luar biasa. Contoh terakhir dari kasus semacam ini adalah tuntutan yang dibawa pengacara Textron, konglomerat Amerika Serikat yang membuat helikopter tempur Bell pada akhir Desember 2011.

Battlefield 3 Back to Karkand Wake Island 15

Textron menuntut Electronic Arts selaku publisher Battlefield 3 untuk menghilangkan tiga model helikopter tempurnya dari game, yaitu AH-1Z Viper, UH-1Y, dan V-22 Osprey. Tuntutan yang tidak mungkin dipenuhi EA tersebut berakhir di meja pengadilan federal California utara. EA berpendapat penggunaan helikopter tersebut dalam gamenya dilindungi oleh Amandemen Pertama dan menjadikannya bebas digunakan dalam sebuah karya. Perusahaan game ini juga berpendapat penggunaan helikopter tersebut memiliki posisi yang seimbang dengan kendaraan tempur lain dalam game dan tidak diberikan kelebihan (atau kekurangan).

Keberadaan helikopter tempur dari Bell dalam Battlefield 3 hanya satu dari begitu banyak penggunaannya dalam karya kreatif visual, audio, dan program yang dibuat EA, tambah perusahaan game ini. Sanggahan EA tersebut memang beralasan kuat. Game telah dimasukkan ke dalam golongan karya seni yang dilindungi Amandemen Pertama pada Juni 2011 lalu. Jadi, game tidak boleh dibatasi kebebasannya dengan hukum seperti halnya film dan musik.

Source: Kotaku

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…