Cerita Bersambung Adalah Masa Depan Narasi Game

Author
David Novan
Reading time:
February 13, 2012

Masa depan konsep narasi dalam game terletak pada cerita bersambung seperti yang biasa ditemukan pada film seri televisi. Ungkapan tersebut dilontarkan oleh TJ Galda, Senior Supervisor perusahaan raksasa game Electronic Arts pada event DICE 2012. Memangnya apa yang salah dengan bentuk cerita game saat ini? Galda langsung memberikan contoh yang begitu gamblang untuk memperlihatkan keandalan konsep cerita bersambung tersebut, yaitu seri game Call of Duty. Konsep cerita bersambung pada Modern Warfare memiliki andil besar dalam keuntungannya yang luar biasa besar. Perlu Anda ingat, Modern Warfare menghasilkan keuntungan US$1 milyar sehari lebih cepat dari film Avatar!

Modern Warfare 3 53

Bentuk cerita bersambung layaknya film seri televisi pada Modern Warfare memang harus diakui membuat gamer yang memainkannya “nagih” untuk memainkan game berikutnya. Menurut Galda, cerita pada Modern Warfare memiliki rangka kerja seperti film televisi; mereka membuat dunia sendiri, merangkul gamer untuk terlibat secara emosional dengan tokohnya, dan menanam benih untuk menarik Anda kembali memainkan game selanjutnya, dalam hal ini ending yang menggantung. Konsep cerita bersambung menurut Galda juga bisa digunakan dengan bentuk lain, misalnya pada Downloadable Contents (DLC). Alih-alih menjual konten tambahan seperti baju baru dan senjata, mengapa tidak menjual cerita baru?

Apakah konsep ini dapat diterima gamer pada umumnya? Tentu saja! Atau setidaknya besar peluangnya untuk menjadi konsep baru dari dunia game. Coba Anda bayangkan, bagaimana bila Anda dapat membeli cerita baru untuk seri Final fantasy yang Anda sukai? Bahkan lebih gila lagi, bagaimana bila semua cerita Final Fantasy berada pada dunia yang sama, hanya berubah karakter yang dimainkan saja. Anda bisa bertemu dengan karakter pada seri terdahulu atau pertarungan Cloud melawan Sepiroth merupakan legenda di game Final Fantasy terbaru? Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda setuju dengan pendapat kami? Berikan komentar Anda di bawah ini!

Source: Gamasutra

Load Comments

PC Games

January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…
October 18, 2022 - 0

Review Uncharted Legacy of Thieves (PC): Drake Pindah Rumah!

Seperti apa performa dan fitur yang ditawarkan oleh Uncharted Legacy…
September 23, 2022 - 0

Review IMMORTALITY: Misteri Dalam Misteri Dalam Misteri!

Apa yang sebenarnya  ditawarkan oleh IMMORTALITY? Mengapa kami menyebutnya game…
August 19, 2022 - 0

Review Cult of the Lamb: Menyembah Setan Sambil Bertani!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Cult of the Lamb ini?…

PlayStation

March 29, 2023 - 0

Review Resident Evil 4 Remake: Mengulang Sebuah Keajaiban!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil 4 Remake ini?…
March 15, 2023 - 0

Review Resident Evil Village (VR): Panik? Panik Lah!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Resident Evil Village dalam mode…
February 28, 2023 - 0

Wawancara dengan Naoki Yoshida (Final Fantasy XVI)!

Kami berkesempatan untuk mewawancarai otak Final Fantasy XVI - Naoki…
February 28, 2023 - 0

Impresi Final Fantasy XVI: Langsung Kandidat Game of the Year 2023!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Final Fantasy XVI? Mengapa kami…

Nintendo

November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
August 4, 2022 - 0

Preview Xenoblade Chronicles 3: Seperti Sebuah Keajaiban!

Kesan pertama apa yang ditawarkan Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…
April 6, 2022 - 0

Review Kirby and The Forgotten Land: Ini Baru Mainan Laki-Laki!

Lantas, apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Kirby and the Forgotten…