Video Game Menistakan Agama?

Reading time:
February 28, 2012
final fantasy xiii 20061007021939331 640w

Kreativitas dan norma memang bukanlah dua konsep yang saling bersahabat. Di satu sisi, kreativitas datang dengan kebebasan untuk mengekspresikan diri tanpa batas, sementara norma memberikan lingkup tertutup akan apa yang pantas atau tidak. Bayangkan jika kedua hal ini bertemu di dalam sebuah “alternatif dunia” seperti video game. Tidak jarang kita menemukan game yang menghadirkan tema agama sebagai bagian dari plot utama dan kemudian mengacak semua konsep dan basis agama yang kita ketahui. Namun benarkah video game muncul sebagai media yang menistakan agama?

Greg Perreault dari University of Missouri melakukan penelitian tentang bagaimana sebagian besar video game memandang agama sebagai sebuah “inti masalah” dan berhubungan erat dengan kekerasan. Game-game seperti Final Fantasy XIII, Assassin’s Creed, Castlevania: Lords of Shadow, Mass Effect, adalah sedikit dari banyak contoh game yang memasukkan “agama” sebagai dasar plot utama dan memutarbalikkannya. Bagi Perreault, apa yang dilakukan oleh developer hanyalah bagian dari usaha untuk menciptakan sebuah kesatuan naratif yang lebih menarik dan bertindak sebagai stimulasi bagi gamer, tanpa ada keinginan secara sengaja untuk menyerang agama tertentu.

lucifer shin megami tensei
Penggunaan sosok sang iblis - Lucifer sendiri sudah memancing kontroversi untuk seri Shin Megami Tensei

Sebagian besar gamer yang lama malang melintang tentu sudah mencicipi banyak game yang menjadikan “agama” sebagai inti permasalahan. Tidak jarang jika kita bahkan harus berakhir pada misi untuk “Membunuh Tuhan”, “Menjadi Nabi”, atau “Berpihak di sisi Iblis”, sebuah konsep yang tentu bertentangan dengan apa yang kita percayai di dunia nyata. Apakah cerita seperti ini cukup kuat untuk memindahkan pondasi keimanan? Semuanya tergantung pada sudut pandang yang Anda gunakan atau seberapa Anda merasa nyaman untuk terus menjalaninya. Karena pada akhirnya, keputusan berada sepenuhnya di tangan Anda.

Bagaimana dengan Anda sendiri? Apakah Anda merasa merasa bahwa beberapa game memang menistakan agama yang Anda percayai?

Source: Kotaku

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…