Crytek Pastikan Warface untuk Pasar Barat

Reading time:
March 12, 2012
warface

Tren untuk menghadirkan perperangan bertema modern tampaknya tidak akan mudah sirna begitu saja dari industri game. Sejak kepopuleran Modern Warfare, fokus industri game seolah bergerak untuk menghadirkan gameplay yang serupa, baik dalam format first-person maupun third-person. Beberapa datang dengan kualitas dan keunikan yang pantas untuk dijajal, namun tidak sedikit yang menampilkan kesan “meniru” tanpa orisinalitas. Salah satu yang pantas untuk diantisipasi? Sebuah proyek baru dari Crytek: Warface.

Gamer mana yang tidak mengenal nama Crytek? Developer yang satu ini berhasil menelurkan game sekelas Crysis dan engine sekelas CryEngine yang luar biasa. Crytek kali ini datang dengan sebuah proyek game perang modern baru yang diberi nama Warface. Menariknya, game FPS ini dibangun dengan sebagai sebuah game online yang berbasiskan pada sistem free-to-play untuk PC. Selain menghadirkan visualisasi mumpuni lewat CryEngine 3, Crytek juga akan menyisipkan sebuah pengalaman online yang padat lewat beragam misi multiplayer kompetitif dan kooperatif yang ada.

crytek warface

Warface sendiri dikembangkan oleh anak perusahaan – Crytek Korea dan memang ditargetkan untuk memenuhi kebutuhan pasar Asia untuk sebuah game online FPS yang berkualitas. Ia pada awalnya dihadirkan sebagai senjata utama Crytek untuk menginvasi pasar China yang memang masih terbuka lebar. Namun pada akhirnya, perusahaan asal Jerman ini juga memutuskan untuk merilis Warface di pasar Barat di tahun 2012 ini. Sebuah game berkualitas Cry Engine dengan konsep free to play? Tentu akan menjadi alternatif yang menarik bagi komunitas gamer online Indonesia yang juga berkembang pesat. Apalagi Crytek Korea kabarnya juga sudah memastikan Warface dapat berjalan di spesifikasi komputer yang rendah. Prepare yourself for the War!

Load Comments

PC Games

September 8, 2023 - 0

Review HoneyCome: Kelewat Nakal, Kelewat Mahal!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh HoneyCome? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
July 12, 2023 - 0

Review DOTA 2 (Edisi 10 Tahun): Masih Ketagihan!

Bagaimana sensasi memainkan DOTA 2 di usianya yang kini menginjak…
April 6, 2023 - 0

Review Troublemaker: Hasrat Tinggi tapi Impotensi!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Troublemaker di versi akhir? Apa…
January 20, 2023 - 0

Review A Space for the Unbound: Standar Tertinggi Game Indonesia Saat Ini!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh A Space for the Unbound?…

PlayStation

September 20, 2023 - 0

Review The Crew Motorfest: Aloha, Mari Balap Bahagia!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh The Crew Motorfest? Mengapa kami…
September 13, 2023 - 0

Review Baldur’s Gate 3: Emang Boleh RPG Sekeren dan Seadiktif Ini?

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Baldur’s Gate 3? Mengapa kami…
September 8, 2023 - 0

Review Sea of Stars: Paket Lengkap Rasa Klasik!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Sea of Stars? Mengapa kami…
August 30, 2023 - 0

Review Armored Core VI – Fires of Rubicon: Api itu Membara Terang Kembali!

Apa yang sebenarnya ditawar kan oleh Armored Core VI: Fires…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…