Konsol Game Menjadi Kebutuhan Utama Keluarga di Amerika?

Apa yang membedakan sebuah negara maju, negara berkembang, dan negara miskin? Selain hal-hal teknis ekonomi yang menjadi tanggung jawab terbesar pemerintahan, tingkat kemampuan para rakyatnya untuk memenuhi kebutuhan tentu menjadi salah satu indikator yang paling mumpuni. Mereka yang tinggal di negara miskin dan berkembang tentu masih harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendasar untuk kelangsungan hidup. Sementara mereka yang berada di negara maju? Dana untuk hiburan mulai bergeser menjadi salah satu pengeluaran yang selalu bisa direncakan. Tidak percaya? Keputusan belanja sebagian besar keluarga di Amerika Serikat mungkin bisa memberikan sedikit gambaran tentang hal tersebut.
Data yang didapatkan dari survei termutakhir yang dilakukan oleh lembaga terkemuka – Nielsen memberikan fakta yang cukup menarik tentang perilaku keluarga Amerika terkait dengan konsol game. Meningkat enam persen dibandingkan tahun lalu, Nielsen menemukan bahwa kurang lebih 56% keluarga Amerika kini memiliki setidaknya satu konsol game di rumah mereka. Tidak hanya itu saja, 66% keluarga dengan anak berumur 6-12 tahun juga memiliki setidaknya satu handheld gaming: Nintendo DS, PSP, maupun perangkat iOS / Android. Video game tampaknya kian terbukti telah bergeser menjadi media hiburan mainstream yang tidak kalah populer dengan musik dan film.

Bagaimana dengan Indonesia sendiri? Walaupun belum ada data yang jelas mengenai hal ini, namun observasi pada kehidupan masyarakat di sini secara langsung tentu akan memberikan sedikit gambaran. Sebagai sebuah negara berkembang dengan tingkat pendapatan yang terhitung minim, konsol game masih menjadi perangkat yang terhitung mewah untuk dimiliki oleh sebagian besar keluarga. Namun, di sisi lain, kehadiran perangkat mobile cerdas yang kian murah dan game browser kini tumbuh menjadi portal utama bagi usia muda di Indonesia untuk mengenal video game dari dini. Menjamurnya game centre juga memberikan kontribusi yang sangat besar untuk hal tersebut.
Jika setengah dari keseluruhan keluarga di Amerika Serikat mampu untuk menghadirkan konsol game sebagai salah satu kebutuhan utama, di belahan dunia yang lain, setengah dari keseluruhan keluarga di Indonesia masih berjuang untuk setidaknya mampu untuk makan sekali sehari. Ironi?
Source: Nielsen