Video Game – “Penyakit” Bagi Pria Single

Reading time:
March 26, 2012
gamer girlfriend

Sebagai industri yang paling terakhir masuk ke dalam ranah hiburan mainstream, video game memang masih seringkali mendapatkan stigma dan prejudice negatif dari berbagai kalangan. Sifatnya yang lebih interaktif dan adiktif dibandingkan hiburan yang lain seperti film dan musik dianggap sebagai pemicu akan berbagai masalah sosial yang terjadi di masyarakat dunia. Sebut saja adiksi, obesitas, hingga masalah yang lebih krusial seperti penurunan tingkat produktivitas. Yang paling terkini? Percaya atau tidak, video game dianggap sebagai alasan utama yang membuat begitu banyak orang memilih untuk hidup menyendiri atau single.

Pernyataan ini dikemukakan oleh Prof. Tomonori Morikawa dari Universitas Wasada setelah melihat fenomena yang terjadi di Jepang. Menurutnya, video game menjadi alasan paling utama mengapa ada begitu banyak pria muda yang tidak lagi peduli untuk membina hubungan cinta dengan lawan jenis, terutama mereka yang berada di Jepang. Proses dan kesulitan yang mungkin harus dilalui untuk memastikan diri mendapatkan hubungan romantis di dunia nyata tidak lagi menjadi prioritas yang harus ditempuh. Kini lebih banyak pria yang lebih memilih menyerah dan memutuskan untuk “membina hubungan” ini lewat dunia virtual, termasuk video game. Hal ini tentu saja berpotensi menimbulkan penyakit sosial, apalagi jika seorang invididu tidak mampu lagi membedakan dunia nyata dan virtual.

love plus wallpaper
Salah satu keunggulan utama membangun hubungan romansa di dunia virtual? Anda selalu punya pilihan! Banyak! #foreveralone

Secara psikologis, apa yang dikemukakan oleh Morikawa ini memang menjadi argumentasi yang valid. Ilmu psikologi dengan jelas menyatakan bahwa sudah menjadi “tugas perkembangan” bagi manusia dewasa untuk mengembangkan hubungan romantis dengan lawan jenis. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari hubungan tersebut dan akan berkontribusi besar pada pekembangan psikologi seorang individu. Ketika seseorang memutuskan untuk menyerah dan berpaling pada dunia virtual? Maka otomatis, kehidupan psikologis mereka tidak tumbuh sebagaimana mestinya. Namun menyalahkan video game atas fenomena yang satu ini? Tidak ada data valid yang dapat mengkonfirmasikan hal ini secara pasti.

Lantas, bagaimana dengan Anda sendiri, terutama gamer yang masih single? Apakah Anda lebih memilih kehidupan romantis di dunia virtual?

Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…