Preview Silent Hill Downpour: Kembalinya Kota Kabut Penuh Horror!

Reading time:
March 16, 2012
Silent Hill Downpour 1

Nama besar Silent Hill  sebagai salah satu franchise survival-horror horror di industri memang tidak terbantahkan. Walaupun mendulang sejumlah kritik yang cukup keras dari kalangan gamer karena pergeseran “identitas” yang cukup signfikan pada seri-seri terakhirnya, Konami tetap berjuang untuk melahirkan seri baru yang dapat membawa Silent Hill kembali ke akarnya. Harus diakui, dari semua seri Silent Hill yang ada, yang mampu menebar horror dan membuat bulu kuduk Anda merinding secara konstan hanyalah tiga seri pertama yang dirilis untuk Playstation dan Playstation 2. Seri-seri selanjutnya? Hadir dengan kesan action yang lebih kental. Konami berusaha “menebus dosa” tersebut dengan melahirkan Silent Hill: Downpour bersama dengan Vatra Games.

Kesan Pertama

Jauh sebelum perilisannya, Konami memang menggembar-gemborkan bahwa Silent Hill: Downpour akan datang sebagai sebuah seri Silent Hill yang “unik”. Di satu sisi, ia akan menghadirkan pengalaman baru lewat setting yang dibuat berbeda dibandingkan seri sebelumnya, sementara di sisi lain, ia datang dengan tema dan ketakutan yang selama ini memang identik dengan seri Silent Hilll. Pada jam-jam awal permainan, ucapan Konami memang langsung terbukti benar. Air, hujan, dan musuh-musuh baru menemani perjalanan Murphy menyusuri kota yang identik dengan kabut dan terror ini. Sebuah pengalaman baru yang dibungkus dalam format “klasik” yang sudah pasti dikenal oleh gamer. Namun jika membicarakan apakah ini merupakan langkah yang tepat atau tidak, maka kita harus berbicara tentang fakta, sekasar apapun.

Tidak ada komplain untuk visualisasi yang dihadirkan oleh Downpour. Untuk sebuah game yang lahir di konsol dengan teknologi enam tahun yang lalu, Vatra Games berhasil menyuntikkan detail yang terhitung baik. Masalah terbesar yang dirasakan di awal permainan justru ada pada gameplay yang ada. Hampir semua musuh yang ada bukanlah musuh yang dapat Anda kalahkan dengan mudah tanpa menerima damage sama sekali. Tingkat kesulitan mediumnya saja sudah cukup untuk membuat Anda frustrasi. Terkadang menjadi langkah yang lebih bijaksana untuk hanya berlari. Namun ketika Anda memutuskan untuk melawan? Sistem kamera dan auto-lock yang kurang sempurna akan membuat segala sesuatunya lebih runyam.

Puzzle memang menjadi salah satu elemen kunci Silent Hill, namun selalu hadir dengan clue dan solusi penyelesaian logis. Di Downpour? Clue yang begitu minim dan “kabur” akan membuat Anda kesulitan untuk memecahkan beberapa dari mereka. Saran saya yang paling utama? Jika tidak melukai harga diri Anda, bertahanlah dengan setting kesulitan default yang ditawarkan. Ini setidaknya akan membuat Anda kehilangan satu alasan utama untuk khawatir. Secara keseluruhan? Downpour meninggalkan kesan pertama yang cukup menarik. Semua kabut, ketegangan, dan rasa frustrasi ini terasa begitu nostalgic.

Sembari mencari waktu yang lebih proporsional untuk melakukan review dan menggali lebih dalam tentang seri terbaru ini, kami menyediakan screenshot “kualitas segar” untuk memberikan sedikit gambaran tentang Silent Hill: Downpour. Satu yang pasti, akan ada banyak kabut dan air.

Silent Hill Downpour 2 Silent Hill Downpour 5 Silent Hill Downpour 33 Silent Hill Downpour 82 Silent Hill Downpour 73 Silent Hill Downpour 59 Silent Hill Downpour 21
Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…
July 3, 2024 - 0

Review Wuthering Waves: Penuh Pasang dan Surut!

Apa yang ditawarkan oleh Wuthering Waves? Mengapa kami menyebutnya sebagai…
June 28, 2024 - 0

Impresi Zenless Zone Zero (Build Terbaru): Lebih Cepat, Lebih Ketat!

Kami berkesempatan menjajal build terbaru Zenless Zone Zero. Apakah kami…

PlayStation

December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…
November 13, 2024 - 0

Review Dragon Age – The Veilguard: Seru Tanggung karena Canggung!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Age: The Veilguard ini?…
November 1, 2024 - 0

Preview Dragon Quest III HD-2D Remake: Sebuah Mesin Waktu!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Dragon Quest III HD-2D Remake?…

Nintendo

July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…
September 21, 2022 - 0

Review Xenoblade Chronicles 3: Salah Satu JRPG Terbaik Sepanjang Masa!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Xenoblade Chronicles 3? Mengapa kami…