EA: Origin Kami Tak Akan “Semurah” Steam!
Layanan distribusi game secara online melalui portal-portal raksasa seperti Steam dari Valve dan Origin dari EA memang menjadi tren yang sedang berkembang di industri game saat ini. Dengan kemudahan untuk mendapatkan akses internet yang cepat dan murah di hampir seluruh dunia, gamer diberi keleluasan untuk memilih, membeli, dan memainkan game yang mereka inginkan hanya dengan beberapa kali klik pada mouse. Steam harus diakui menjadi yang terdepan di dalam persaingan, sementara Origin terus memperlihatkan perkembangan signifikan. Namun sayangnya, Origin justru datang dengan sebuah kebijakan “absurd” yang mungkin akan membuatnya ditinggalkan oleh para gamer.
Apa yang membuat Steam begitu dicintai oleh para gamer? Tentu saja diskon besar-besaran yang berani mereka lakukan terhadap game-game besar yang sudah dirilis di atas 4 bulan. Tidak tanggung-tanggung., Steam berani memotong harga hingga 75% untuk game-game berkualitas ini! Apakah Origin akan mengambil kebijakan yang sama untuk memantapkan posisi di persaingan di distribusi online ini? Sayang seribu sayang, EA sudah menegaskan mereka tidak akan “semurah” Steam. EA menyatakan bahwa diskon 75% yang dilakukan Steam tak ubahnya merendahkan sebuah hasil karya intelektual. Lagipula menurut mereka, kebijakan seperti ini seringkali membuat gamer menunda membeli game-game baru hingga 4-6 bulan setelah perilisan, sehingga berpotensi mematikan potensi keuntungan para publisher.
Walaupun terlihat kuat, namun argumentasi EA ini seolah tampil tidak beralasan. Mengapa? Walaupun datang dengan harga yang jauh lebih murah, kebijakan diskon 75% Steam selalu berhasil mendatangkan keuntungan lewat segi kuantitas penjualan yang melonjak tajam. Keputusan EA ini tentu saja menjadi kebijakan “absurd” dari kacamata gamer yang memang membutuhkan dan lebih memilih game dengan harga yang lebih murah. So EA, you can watch how our money flying nicely into Valve’s hand!