Review Inversion: Bermain-Main Dengan Gravitasi!
Bermain-Main dengan Gravitasi!

Pada jam awal permainan, Inversion akan menghadirkan sebuah pengalaman third person shooter yang begitu biasa, bahkan terkesan monoton. Menghadirkan kesan gameplay yang begitu kental dengan gaya yang ditawarkan oleh Gears of Wars, Anda hanya harus berlindung, menembak, dan menghabisi semua musuh yang berada dalam satu area sebelum dapat melanjutkan perjalanan ke daerah selanjutnya. Desain senjata yang serupa dan mekanisme kontrol yang kurang lebih sama akan membuat Anda dapat menguasai game ini dengan mudah. Namun pengalaman ini secara drastis berubah ketika Russel dan Leo menemukan sebuah perangkat futuristik milik Lutadores, Grav-Link. Alat yang digendong ini akan memungkinkan Russel dan Cole untuk mengendalikan gravitasi sebuah area. Alat ini tentu saja akan membantu Anda mengalahkan setiap ancaman yang ada.
Cara kerja Grav-Link sangatlah sederhana. Dengan dua mode: Low-Gravity yang memungkinkan Anda untuk menghilangkan gravitasi sebuah area dan High Gravity yang membuat beban gravitasi di sebuah area bertambah berkali lipat, Anda kini tidak perlu lagi hanya mengandalkan senjata dan peluru untuk membunuh musuh di depan mata. Low Gravity (yang diwakili dengan warna biru) akan memberikan Russel tiga kekuatan utama yang dapat diakses: mengangkat musuh ke atas udara, menarik objek mendekat, dan melempar objek tersebut. Sementara High-Gravity (yang diwakili dengan warna merah) akan memungkinkan Russel untuk membuat musuh terbaring di tanah tanpa mampu bergerak dan menciptakan perisai anti-damage untuk Russel sendiri. Setiap kekuatan ini akan dilimitasi oleh bar power yang terbatas. Untungnya, bar power ini akan mengalami regenerasi ketika berada dalam kondisi kritis.


Lantas bagaimana penggunaan Grav-Link ini akan berpengaruh besar pada gameplay Inversion itu sendiri? Pada dasarnya, Grav-Link lah yang menjadi fokus utama permainan, bahkan melebihi sekedar senjata dan peluru ala game third person lainnya. Dengan Low Gravity, Anda tidak hanya sekedar dapat menerbangkan musuh dan membuat mereka lebih mudah untuk dapat dibidik, Anda juga dapat menarik mereka secara langsung dan mengeksekusi finishing move secara langsung. Sebuah strategi permainan yang akan membuat Anda dapat membunuh sebagian besar musuh tanpa perlu mengeluarkan peluru sama sekali. Melawan banyak musuh sekaligus? Anda hanya tinggal mengangkat, menarik, dan melempar mobil ke arah mereka! Bagaimana dengan High Gravity sendiri? Dengan kekuatan gravitasi yang lebih besar, Anda dapat mengeksekusi musuh yang jatuh ke tanah dengan mudah. Di sisi lain, perisai yang dihasilkan darinya juga akan membantu Anda melewati berbagai serangan musuh yang seolah sulit untuk dihindari, dengan cover sekalipun. Pada intinya, Anda harus berfokus pada penggunaan Grav-Link secara maksimal daripada sekedar mengandalkan senjata api berat.



Permainan anti-gravitasi tidak hanya akan datang dari Grav-Link milik Russel dan Leo, tetapi juga dari berbagai area yang akan Anda lewati di sepanjang permainan. Senjata Lutadores yang masif membuat banyak daerah di Vanguard City yang berubah menjadi area-area tanpa gravitasi, dimana berbagai rongsokan, pecahana, dan serpihan gedung yang hancur berterbangan begitu saja. Russel dan Leo tentu harus bergerak melewatinya, namun seringkali tidak dalam kondisi yang “aman dan nyaman”. Anda akan terlibat dalam pertempuran tanpa gravitasi yang menantang. Tidak hanya bergerak dari satu pecahan ke pecahan yang lain, Anda juga dimungkinkan untuk bergerak bebas di dalam area ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih maksimal dalam pertempuran. Sayangnya, sistem kontrol dan kamera yang kurang maksimal akan sering membuat Anda frustrasi. Mengapa? Tidak jarang Russel akan bergerak ke area yang tidak Anda inginkan dan justru membuat Anda harus tewas secara konyol.
Leo yang Tidak Cerdas!

Sudah menjadi rahasia umum bahwa tokoh utama selalu membutuhkan seorang tokoh pendamping untuk membantunya memberantas “kejahatan”. Jika Batman memiliki Robin, maka Davis Russel memiliki Leo Degaldo. Jika Anda memainkan game ini di mode single player, maka Anda akan memerankan Russel di sepanjang permainan yang berarti memosisikan Leo sebagai karakter yang akan dikendalikan oleh AI. Hampir sebagian besar game third person shooter yang dirilis belakangan ini menyadari bahwa AI yang responsif dan adaptif selalu menjadi nilai tambah bagi keseluruhan gameplay yang ditawarkan. Sesuatu yang mungkin tidak disadari oleh Saber Interactive dan Namco Bandai ketika merilis Inversion ini.
Daripada karakter pembantu, kehadiran Leo justru seringkali menjadi beban tersendiri. Walaupun ia terlibat aktif dalam pertempuran, namun signifikansi perannya perlu dipertanyakan. Tidak jarang, ia justru menjadi semacam “anak bawang” yang harus terus diawasi. Apa saja kekurangannya? Pertama, ia tidak pernah dapat menjadi decoy yang mumpuni. Untuk alasan yang tidak dapat dijelaskan, sebagian besar musuh akan mengarahkan tembakan dan terus mengejar Anda, mengabaikan Leo secara total. Kedua, Leo tidak jarang mengeluarkan Grav-Link yang justru bertolak belakang dengan keinginan Anda. Ketika Anda mengeluarkan Low Gravity untuk membuat para musuh yang melayang, tiba-tiba sebuah sinar merah High Gravity datang dari arah belakang dan menjatuhkan semua musuh itu kembali. Benar sekali, ada sosok Leo yang tampak tak bersalah di belakang. Trolling? Hell, I’m mad!

Ketiga, ada beberapa glitch yang justru membuat Leo tidak mampu menjalankan beberapa tugas yang sederhana, seperti misalnya, mencari sebuah jalan alternatif. Akibatnya? Sebagai karakter yang terus mengikuti pergerakan Anda, tidak jarang Leo hanya mampu bergerak di arah yang sama atau hanya mengenali arah “maju”. Anda akan seringkali menemukan Leo “tersangkut” di sebuah area atau belokan tanpa ada kemampuan adaptif untuk mencari jalan alternatif. Yang terakhir, bahwa Leo seringkali tampil sebagai “anak manja” yang harus selalu dijaga. Jika Anda tidak menyelamatkannya ketika berada dalam kondisi kritis, maka permainan akan otomatis berakhir. Oleh karena itu, tidak jarang Anda harus menempuh bahaya hanya untuk melakukan revive padanya. Lantas apa yang terjadi ketika Anda berada dalam kondisi kritis? Anda bahkan tidak punya kesempatan untuk mendapatkan revive sama sekali dan langsung menuju ke layar game over. What the….. Secara garis besar, Leo adalah salah satu AI rekan terburuk yang pernah kami temukan dalam sebuah game third person shooter yang dirilis beberapa waktu belakangan ini.