Review Inversion: Bermain-Main Dengan Gravitasi!
Kesimpulan

Saber Interactive dan Namco Bandai harus diakui “gagal” menghadirkan sebuah game third person shooter yang memenuhi ekspektasi kami sebagai seorang gamer. Walaupun menghadirkan mekanisme gameplay yang terhitung “unik” lewat penggunaan Grav-Link yang memungkinkan Anda untuk mengendalikan gravitas, namun Inversion tidaklah berbeda dengan game third person lainnya. Penggunaan grav-link justru akan membuat Anda menemukan pertempuran yang jauh lebih mudah, bahkan memungkinkan Anda untuk membunuh setiap musuh yang ada tanpa menggunakan peluru sama sekali. Di sisi yang lain, “keunikan” Inversion ternodai dengan imitasi elemen yang begitu serupa dengan game-game serupa Gears of Wars, Mass Effect, dan Dead Space. Anda yang pernah memainkan game-game ini sebelumnya akan merasakan kesan familiar yang aneh dengan Inversion, bahkan ketika Anda memainkannya untuk pertama kali.
Dua kekurangan lainnya yang begitu kentara adalah AI Leo yang kurang adaptif dan ketidakmampuan Saber untuk menghasilkan pengalaman plot yang lebih emosional. Mengenai AI Leo yang buruk, kami sudah menjelaskannya di halaman sebelumnya. Lantas bagaimana dengan tetek-bengek emosional ini? Inversion harus diakui datang dengan sebuah plot yang patut diacungi jempol. Daripada sekedar datang dengan sosok hero yang memang didesain untuk membunuh para Lutadores, Russel digambarkan sebagai seorang pria yang sedang mencari hartanya yang paling berharga – sang anak dan istri. Walaupun demikian, hampir tidak ada emosi yang tercermin dari sosok karakter yang satu ini. Voice acts dan musik di latar belakang yang ada membuat plot yang tersusun baik ini menjadi sesuatu yang begitu hambar.
Pantas atau tidakkah Inversion dimainkan? Sebagai sebuah game third person shooter, ia tetap pantas datang dengan elemen-elemen yang membuatnya pantas untuk dimainkan. Namun kata “pantas” adalah satu-satunya kata yang akan Anda dapatkan. Jangan memberikan ekspektasi bahwa Anda akan menemukan sesuatu yang “Wah” dan mengagumkan di dalam Inversion. Pada akhirnya, ia hanyalah sebuah game third person shooter yang didesain untuk mengisi waktu luang.
Kelebihan

- Penggunaan Grav-Link yang unik
- Plot
- Setting permainan
Kekurangan

- AI yang kurang adaptif
- Kualitas grafis
- Desain karakter utama dan musuh
- Voice acts dan soundtrack yang buruk
- Mekanisme kontrol yang seringkali kurang responsif, terutama di saat Anda bertempur tanpa gravitasi
- Menghadirkan kesan rip-off game-game terkemuka yang begitu kentara
Cocok untuk gamer: yang mencintai game third person shooter terlepas kualitasnya, yang butuh game pengisi waktu luang.
Tidak cocok untuk gamer: yang mengharapkan sebuah seri game baru yang mampu tampil maksimal dan mengagumkan.