Review Logitech Driving Force GT : Steering Wheel Terjangkau bagi Pecinta Game Racing

Game Test 1 : Gran Turismo 5 (Playstation 3)

GT5 Redbull

Sejak awal, Game Gran Turismo 5 langsung mengenali steering wheel Logitech DFGT kami, dan langsung bisa berfungsi tanpa memerlukan mapping controller tambahan. Untuk skenario pengujian pertama, kami memainkan mode License Test. Dan ternyata kami langsung menyadari bahwa catatan waktu kami dengan Logitech Driving Force GT jauh lebih buruk dari saat kami menggunakan gamepad. Dengan ini , kami menyadari bahwa penggunaan controller berbentuk setir ini memerlukan waktu adaptasi yang cukup lama. Setelah menggunakan steering wheel ini selama kurang lebih seminggu, catatan waktu yang kami dapatkan pada license test mulai membaik, dan kami pun berhasil mendapat Gold Cup pada semua license test yang kami jalani, seperti yang dulu bisa kami lakukan dengan gamepad.

Uji coba selanjutnya adalah memainkan mobil bertenaga tinggi seperti Mercedes SLS AMG di sirkuit Monza, tanpa driving assist sekalipun kecuali ABS pada level 1(TCS off, Skid Recovery Off, ASM Off). Mulanya memang agak sulit, namun dengan pedal kontrol yang smooth, pengujian ini bisa dilewati dengan mulus. Disini juga kami menyadari bahwa pedal gas dan rem yang diberikan oleh Logitech DFGT memberikan kontrol yang cukup akurat. Bahkan salah satu rekan kami sudah tidak mengalami masalah ketika mengendarai mobil Ferrari F40 yang jauh lebih ‘liar’ lagi dengan logitech DFGT ini.

Pengujian terakhir kami pada game ini melibatkan mobil tercepat pada GT5 yakni Redbull X1. Dengan mobil ini kami langsung merasakan level force-feedback yang lebih besar dari mobil lainnya yang kami coba, bahkan untuk berjalan lurus saja kami harus berusaha mempertahankan setir supaya tidak goyang. Kami lalu masuk ke bagian Options, dan mengubah beberapa settings disana untuk membuat Redbull X1 ini bisa dikendarai dengan lebih ‘manusiawi’. Dengan setting Force Feedback level pada angka 1, serta menyalakan opsi power-assisted steering, kami bisa mengontrol mobil Redbull X1 dengan lebih baik.

Sedikit catatan tambahan, kami menemukan bahwa penggunaan steering wheel DFGT ketika menjalankan RedBull X1 membuat catatan waktu kami membaik sekitar 1 hingga 1.5 detik. Saat menggunakan gamepad, kami memiliki catatan waktu tempuh rata-rata sekitar 1 menit 3 detik untuk menjalani 1 lap pada sirkuit monza.Sedangkan berkat kontrol steering yang lebih presisi pada DFGT, waktu rata-rata kami menjadi sekitar 1 menit 2 detik.

DSC02510s
Game GT5 mendukung penggunaan RA Dial yang mengijinkan tuning beberapa variabel secara real-time dari kontrol traksi sampai brake bias

Game Test 2 : Dirt 3 (PC)

Dirt3

Pengujian kedua berlangsung pada PC , dimana kami memainkan game Dirt 3. Game ini juga langsung mengenali Logitech DFGT dengan baik dan langsung memberikan binding otomatis kepada semua tombolnya. Testing kali ini juga berlangsung lebih singkat karena kami sudah terlebih dahulu beradaptasi dengan kontroller tipe setir seperti DFGT saat menguji game GT5. Untuk membuat pengalaman bermain game kami sedikit lebih maksimal, kami menggunakan Driving Mode Advanced yang mematikan sebagian besar driving assist .Saat mencoba berbagai mode game pada Dirt 3, kami merasa bahwa setting force-feedback di game ini sedikit lebih ‘kasar’ dari GT5, ini yang kadang membuat navigasi pada berbagai track Rally yang bumpy agak sedikit sulit karena goyangan setir yang cukup kuat. Hal ini bisa diatasi dengan mensetting level feedback lebih rendah pada Options.

Dari berbagai mode yang kami uji, penggunaan steering wheel DFGT ini paling terasa manfaatnya ketika menjalankan mode Gymkhana, dimana anda melakukan berbagai manuver sulit untuk mendapat poin tinggi. Sayangnya, paddle-shift pada DFGT ini terletak pada  posisi yang kurang nyaman untuk ditekan, sehingga kami merasa sedikit kesulitan untuk mengganti gear dengan cepat saat posisi steering wheel berbelok lebih dari 1/4 putaran.

Pages: 1 2 3 4
Load Comments

JP on Facebook


PC Games

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
November 29, 2024 - 0

Palworld Dan Terraria Crossover Event Akan Hadir Pada 2025

Palworld dan Terraria umumkan event crossover yang akan digelar pada…
October 29, 2024 - 0

Review Call of Duty – Black Ops 6 (SP): Ternyata Keren!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh mode campaign / single-player Call…

PlayStation

June 21, 2025 - 0

Review Clair Obscur Expedition 33: RPG Turn-Based nan Indah, Seru, & Memilukan

Clair Obscur: Expedition 33 menjadi bukti akan pentingnya passion dan…
June 19, 2025 - 0

Review Monster Hunter Wilds: Keindahan Maksimal di Tengah Derasnya Adrenalin

Monster Hunter Wilds berhasil gabungkan beragam elemen terbaik dari seri…
December 7, 2024 - 0

Preview Infinity Nikki: Game Indah Di Mana Baju Adalah Pedangmu

Kesan pertama kami setelah memainkan Infinity Nikki selama beberapa jam;…
November 15, 2024 - 0

Review LEGO Horizon Adventures: Kurang Kreatif!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh LEGO Horizon Adventures ini? Mengapa…

Nintendo

June 30, 2025 - 0

Review Nintendo Switch 2: Upgrade Terbaik Untuk Console Terlaris Nintendo

Nintendo Switch 2 merupakan upgrade positif yang telah lama ditunggu…
July 28, 2023 - 0

Review Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Tak Sesempurna yang Dibicarakan!

Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang tak sesempurna yang dibicarakan…
May 19, 2023 - 0

Preview Legend of Zelda – Tears of the Kingdom: Kian Menggila dengan Logika!

Apa yang ditawarkan oleh Legend of Zelda: Tears of the…
November 2, 2022 - 0

Review Bayonetta 3: Tak Cukup Satu Tante!

Apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Bayonetta 3? Mengapa kami menyebutnya…