Hubungan antara Amerika Serikat dan Iran memang terhitung unik. Perbedaan ideologi dan sudut pandang terhadap masalah dunia membuat kedua negara ini melihat satu sama lain sebagai ancaman. Perselisihan ini semakin meruncing setelah Amerika Serikat memutuskan untuk melakukan embargo dan melarang segala macam transaksi ekonomi dengan Iran. Tidak hanya berlaku untuk perdagangan secara umum, kebijakan embargo ini ternyata juga berlaku untuk hal “sepele” seperti video game. Kebijakan yang memaksa salah satu publisher ternama di industri game – Blizzard untuk menarik semua produk andalannya dari negara Islam tersebut.

Isu ini muncul setelah puluhan gamer World of Warcraft yang berbasis di Iran mengeluh bahwa tanpa alasan yang jelas, mereka tidak dapat mengakses Battle.net sama sekali. Setelah diselidiki, Amerika Serikat dipercaya sebagai dalang di balik masalah yang satu ini.  Negara adikuat tersebut dipercaya telah berhasil memaksa Blizzard untuk memblokir dan menutup akses Battle.net bagi gamer yang berasal dari Iran karena sebuah alasan yang politis. Blizzard dituduh telah melanggar kebijakan embargo ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat dengan melakukan transaksi keuangan di Iran melalui jual-beli game dan biaya langganan bulanan untuk game online mereka. Oleh karena itu, pemerintah AS menuntut agar Blizzard menarik dukungan dan menutup akses Battl.net dari Iran. Sebuah tuntutan yang akhrinya disetujui oleh Blizzard lewat pernyataan resmi mereka. Benar sekali, ini berarti “akhir” bagi para gamer Iran yang masih mencintai World of Warcraft, Diablo III, maupun Starcraft II.

Dengan sensor yang cukup ketat, sebagian besar gamer Iran memang masih “diperkenankan” untuk menikmati game-game buatan developer Barat lewat impor ilegal dari negara Islam yang lebih bebas – Uni Emirat Arab. Sikap keras antara kedua negara – Iran dan Amerika Serikat dan kebijakan politiknya yang absurd telah “menelan” korban, sebuah kelompok masyarakat yang tidak memiliki motif lain selain mencari adrenalin dan kesenangan. Sebuah kelompok masyarakat yang ingin menikmati dunia dengan cara yang lebih damai. Sebuah kelompok masyarakat yang merepresentasikan kita. Sebuah kelompok masyarakat yang disebut gamer. We are sorry for your loss, Iranian gamers..